If you have someone who trust u :)

Jika saja saya memiliki orang yang mempercayai saya sepenuhnya meski saya seringkali gagal dan mengecewakan maka pasti orang itu adalah Tuhan. Saya lahir dari latar belakang keluarga yang saya pikir terlalu menonjolkan jika saya membuat sesuatu yang mereka anggap sebagai suatu kesalahan. Saya ingat betul saya merasa begitu tidak dihargai sehingga suatu waktu di puncak kemarahan saya, saya memutuskan meninggalkan rumah. Singkat cerita, malam itu saya kembali pulang atas dorongan seorang teman yang memberikan saya beberapa kalimat penguatan yang mengubahkan dorongan hari saya seketika itu juga. Inti dari apa yang ia bagikan adalah seperti permainan game yang akan terus naik level yang lebih tinggi begitu kita berhasil memecahkan level yang lebih rendah. Seperti kehidupan yang memberikan kita masalah-masalah untuk ditaklukkan sehingga kita menjadi seseorang yang lebih baik :)

Sejak saat itu saya memandang kehidupan dari sisi yang lain, dimana semua celotehan keluarga saya menjadi dorongan saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak untuk membuktikan diri namun lebih kepada aktualisasi diri karna saya berhasil mengembangkan diri menjadi seseorang yang lebih baik dengan menjadikan keadaan negatif sebagai sebuah dorongan dibanding mengasihani diri saya ataupun merasa pahit hati.

Pengalaman saya membuat saya menjadi orang yang anti self pity dan pro motivasi. Saya menjadi orang yang tidak menyukai orang yang tidak mau menolong dirinya sendiri, namun mengerahkan kemampuan terbaik saya untuk memberi dukungan bagi mereka yang mau menolong dirinya.

Saya percaya bahwa yang terbaik ada di dalam diri seseorang, namun jika orang itu tidak mau berhenti melihat apa yang buruk dan mulai berfokus pada apa yang baik maka mungkin tidak ada yang mampu menolong orang tersebut.

Jika saya beruntung memiliki seseorang yang mempercayai saya, maka saya pasti akan menjadi kebanggan orang tersebut. Jika di dunia ini tidak seorangpun mempercayai saya, maka saya cukup bangga karna saya berdiri mewakili pencipta saya.

Dimanakah Tuhan?

Banyak hal di dunia ini yang dampaknya tidak dapat kita rasakan jika dampak tersebut belum terjadi. Banyaknya hal tersebut bukannya tidak ada namun sesungguhnya mereka terabaikan. Aku tidak tahu jelas kenapa, aku rasa kebanyakan kita sudah terlatih untuk berpikir jangka pendek, dan jika boleh ku katakan... Hanya memikirkan diri sendiri.

Aku lantas berpikir "Kenapa kita tidak bisa menuai akibat yang baik di masa mendatang? Kenapa kita sekarang harus menuai akibat buruk akibat dari taburan kita di masa lalu?" Kini, kembali ditaburkan taburan-taburan yang mungkin akan menjadi tuaian buruk lagi di masa mendatang. Dipikirnya semua tuaian buruk akibat murka yang kuasa padahal kita sendiri manusia yang lagi-lagi mendiamkan nurani pribadi. Tunjuk menunjuk, berargumen, tidak ada ujung pangkalnya. Akal tidak lagi mampu memikirkan solusi. Pada akhirnya Yang Kuasa dilimpahkan sejuta doa yang hanya diingat untuk dipanjatkan ketika sengsara. Bukan Dia tidak Maha Kuasa, justru inilah caraNya menunjukkan keperkasaanNya. Supaya nurani kita tidak tercemar oleh fananya kehidupan manusia.

Aku dan nurani pribadiku
Febryna Halim

Family

I don't have a perfect family. I realize, nobody has. Once, I though that my family is the worst in the world. But as I'm growing up, I know that I'm not alone.

There are so many children out there who abuse by their parent. I don't know all of their story, i just know the story of two kids who is my relatives. They don't go to school anymore because they have no money. Their mom leave them, their dad is jobless and their grandmother is struck. They are not more than 10 years old children. When I hear about their story, I want to hug them and say that everything will be okay.

Did you see? I don't have a courage to not be grateful. I even haven't see them yet. But I just know one thing that I don't have even a reason to complaining about the situation I faced. So many children have to face the worse.

When I'm feel like want to giving up, I'm just crying. Not for my imperfect family but for them who have to face much worse situation.

I wish I can reach them and give them comfort. I wish I can give them an education so they have the same chance as the other kids. I may have no chance like the others have but it's not a distance between me and my dream. I keep God's promises that He can do all things through anybody, including me, no matter what.

One day, I'll make a change for the better world. Now, I'm prepared by the situation. I have to face it bravely and rightly.

Me,
Febryna Halim

In LiFe...

In LiFe...
We have to know what we have to do

And more important than just know is...
To do what we know we have to do

It's far from Right or False
U just have to know and do =)
Then it'll give u direction in it's time

Live by FAITH and not by SIGHT

[Febryna Halim]

Enggan

Ketika 24 jam aku rasa kurang, aku berharap aku dapat meminta tambahan waktu. Ya, aku tau bukan hanya aku yang menginginkan hal yang sama. "Beberapa dari kami membutuhkan lebih banyak waktu Tuhan," asaku berteriak memohon jika aku diijinkan. Memohon mewakili kami yang selalu merasa kekurangan waktu.

Seketika aku dikejutkan dengan segelintir orang yang patut dijadikan teladan, mereka sukses. Kelihatannya, dalam arti sesungguhnya aku tidak tau. Tapi segelintir orang sukses tersebut tidak termasuk di antara beberapa dari kami yang selalu berharap di dalam hati untuk memiliki tambahan waktu. Mereka adalah orang-orang yang menggunakan waktu mereka secara benar.

Ahhhh, aku lantas tersadar dari keenggananku selama ini, keengganan mengubah caraku menghabiskan waktu. Mereka dan saya punya jumlah waktu yang sama, harusnya saya yang berubah! Bukan menanti sembari berharap sesuatu akan berubah untuk saya. Yayaya, jika mereka bisa, saya juga pasti bisa.

[Febryna Halim]

Pelajaran Dari Seorang Ustad

Saya setuju ketika Pastor saya bilang kalo wisdom itu bisa didapat dimana-mana tapi sayangnya kita jadi kurang berhikmat karna kita mengabaikan didikan. Kisah saya hari ini adalah pengalaman saya ketika saya sibuk menghitung rupiah lembar demi lembar. Ada suara dari televisi yang rupanya isinya kotbah seseorang yang dinamakan ustad jika saya tidak salah sebut. Agama saya Kristen tapi saya tidak antipati dengan agama manapun. Kita semua sama-sama makan nasi dan injek bumi. So, i'm listening him :)

Kembali ke aktifitas menghitung rupiah di sela-sela suara dari televisi. Ehmmm, mungkin lebih tepat jika saya tuliskan..... Kembali ke suara dari televisi di sela-sela aktifitas saya menghitung rupiah. Tokoh agama tersebut sedang berbagi mengenai iman. Katanya kita harus jadi orang yang punya iman, jadi orang yang memiliki pengaruh dan bukannya terpengaruh. Ahh, saya suka sekali dengan statement tersebut. Pikiran sayapun bermain, mencerna kata-kata dari tokoh agama tersebut yang sangat menginspirasi.

Iman adalah sesuatu yang kita percaya atau yakini. Sedangkan apa yang kita percaya serigkali merupakan dasar dari tindakan kita. Jadi, bukan tanpa alasan kenapa tindakan kita bisa benar bisa salah. Tergantung dari apa yang kita percayai. Apakah percaya hal yang benar atau hal yang salah. Masuk akal? Mari kita lanjutkan..

1. Sumber kepercayaan
Kenapa kita percaya kalau matahari terbit di timur dan tenggelam di barat? Karna waktu SD sudah diajarin. Kenapa kita percaya kalau 1 + 1 = 2? Karna waktu TK sudah diajarin. Kenapa ada yang percaya kalau 1 + 1 = 11? My Lil Bro bilang "karna dia ngak sekolah." Nahhh, anak kecil aja tauuu. Jadi kamu harus setuju kalo kita percaya sesuatu karna kita belajar, kita dididik, ada tempat untuk kita berguru. Kehidupan kita juga secara otomatis bisa mengajarkan kita sehingga kita punya kepercayaan. Contoh : sering saya jumpai ABG-ABG koar-koar di twitter atau facebooknya dengan kalimat "Semua cowo sama aja, breng***." Guess what? Ngak jarang loch kalimat-kalimat itu dijumpai. Banyak juga yang setuju dengan statement si gadis ABG. Siapa yang salah, siapa yang benar urusan belakangan. Namun kita harus tau bahwa pengalamanpun bisa menjadi sumber kepercayaan kita. Karna si gadis punya pengalaman kurang baik sama cowo, lantas dia punya kepercayaan kalo semua cowo itu........ Dasar kepercayaannya adalah, apa yang dia alami. Masuk akal.

Dari pohon yang subur diperoleh buah yang baik, dan dari pohon yang tidak subur buah yang buruk.

Kalimat yang saya peroleh dari manual book saya mengajarkan saya satu hal, bahwa saya harus belajar dari manual book yang benar. Saya memiliki pilihan untuk mau dididik atau tidak mau dididik. Saya juga memiliki pilihan untuk memegang kepercayaan atas dasar pengalaman kehidupan saya yang artinya saya berusaha memahami segala sesuatunya sendirian. Saya pribadi, tidak mampu. Karna hidup saya, bukan tentang saya tapi tentang Dia yang menciptakan saya. Saya harus rajin baca manual book dan ngak berhenti sampai disana. Saya juga harus praktekin apa yang guru saya ajarkan disana. Yang pasti, saya harus tertanam pada pohon yang baik sehingga buah saya baik. Pengalaman hidup, pilihan untuk menerima didikan dari sembarangan orang-buku-musik-danlainlain bisa menjadikan kita tertanam pada pohon tidak baik dan buah yang dihasilkan tentunya buruk. We have to choose what we want to hear, what we want to see :) Karna semua yang kita dengan dan lihat bisa menghasilkan iman yang salah. Read your manual book and get to know your creator.

To be continue...

[Febryna Halim]

Expired Date

Halo apa kabar? Semoga hari ini ada hal-hal baik yang kamu alami, meski tidak menyenangkan tapi percaya kalau semua terjadi untuk sebuah maksud kebaikan :)

Kisah saya hari ini ada hubungannya dengan expired date. Kejadiannya dua kali berhubungan dengan expired date sehingga saya diingatkan beberapa hal dari kejadian tersebut.

Kisah yang pertama adalah ketika seorang pembeli di toko kami mengembalikan produk minuman yang dibeli karna produk tersebut sudah lewat dari masa berlakunya alias udah ngak bagus dikonsumsi. Memang saya akui, kami jarang sekali memperhatikan hal tersebut karna kami tidak pernah menumpuk stock dan barang-barang tersebut fast moving. Suatu keanehan memang, tapi kisah yang pertama mengajarkan kami untuk jauh lebih berhati-hati. Hal ini bisa terjadi karna satu dan lain hal, kami bisa saja menyalahkan supplier kami karna kami yakin betul barang tersebut new arrival tapi kami harus menerima hal yang merupakan bagian dari tanggung jawab kami yaitu melakukan pengecekan. Masuk akal jika customer tersebut komplain, puji Tuhan dia dapat memaklumi.

Kisah yang kedua adalah ketika hari ini papa membeli produk minuman instan dari SPG yang mengunjungi toko-toko. Papa beli 3 dus karna harganya cukup murah. Karna barang kamipun sebelumnya habis, maka saya mengeluarkan produk tersebut dari dusnya dan mulai menggantungnya. Berdasarkan pengalaman kisah yang pertama, maka kali ini saya mengecek expired date. Saya terkejut karna saya menemukan bahwa expired date yang tercantum sudah lewat dari bulan yang sedang berjalan. Jika kisah pertama saya berhubungan langsung dengan pembeli, kisah kedua saya berhubungan langsung dengan penjual yang dengan sengaja mencampurkan produk yang sudah kadaluarsa dan belum kadaluarsa. Beruntungnya, berbekal pengalaman pertama saya; saya mengecek produk tersebut sebelum sampai di tangan pembeli. Kisah kedua mengingatkan saya akan pengalaman saya di kisah yang pertama plus pengalaman baru tentang expired date.

Saya belajar dari penjual yang seringkali memikirkan keuntungannya sendiri meski harus mengorbankan orang lain. Dari sisi penjual, adalah sebuah kerugian jika harus menangungg produk expired date. Apalagi dalam kejadian yang saya alami, hampir semua dari isinya sudah kadaluarsa. Mudahnya, saya menjualnya saja kepada konsumen. Logikanya, kemungkinan pembeli satuan untuk memeriksa expired date itu kecil sekali.

Saya belajar . . .
1. Seringkali kita meremehkan hal-hal kecil.
Apa yang kita invest di masa kini akan kita tuai di masa mendatang, kita tentu sering dengar. Kalo kita invest hal yang positif tentu akan menuai yang positif, tapi bagaimana dengan kecil-kecil yang negatif? Kita sering ngomong "ahhh ngak apa-apa lahhh." atau memang karna kecil kita suka ngak sadar. Biasanya, kalo udah sadar udah telat. Contoh : sering ngak sih kita cek masa expired? Atau kita menganggap remeh hal kecil seperti mengecek expired date? Memang ngak apa-apa kalaupun kita mengkonsumsi yang udah kadaluarsa, tapi juga ada kemungkinan kenapa-kenapanya. Jadi, kalau ada pilihan yang ujung-ujungnya positif buat kita. Ayoklah susah sedikit, repot sedikit, yang penting positif :)

2. Saya memperlakukan sebagaimana ingin diperlakukan.
Mudahnya, saya bisa menjual produk tersebut kepada konsumen. Tapi hari-hari ini saya terus menerus diajar lewat manual book kehidupan yang saya baca. Ada sebuah kisah yang mengajarkan saya untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Ngak semua orang bisa. Kenapa? Karna udah populer, hidup itu ngak adil. Nah, kita sering menanamkan di otak kalo kita menerima yang tidak adil. Kita pikir kita berhak nentuin adil atau ngak nya. Padahal yang berhak cuma sang pencipta. Wong sama-sama makan nasi loch, jadi siapa berhak ngadilin siapa? Kita sering mengukur tindakan orang lain. Yah dia juga udah jahat sama saya, yah saya jahatin balik. Kalau ngak ada kesempatan, jahatin yang lain aja. Enak ajaaa, ngak mau rugi donkkk. Ya ngak sih? Karna saya udah baca manual book, udah ngerti harusnya gimana. Pikiran yang cenderung mengarahkan saya kepada kemudahan yang ujung-ujungnya mematikan, saya belokkan kepada pikiran yang benar. Saya tentu tidak mau membeli produk yang expired, apalagi mengkonsumsinya. Meski produk tersebut gratis atau bahkan karna kelalaian saya sendiri, ogahhh. Jika saya tidak mau, apa mungkin ada manusia lain yang mau?

Dunia ini butuh seseorang yang lebih baik!

[Febryna Halim]

Kalimat Roman Yang Tak Mau Terlupakan

Inspirasi datang tiba-tiba untuk Roman Indonesia.

Ngak perduli apa yang terjadi, asal ada kamu di samping aku. Itu udah cukup buat aku.
Ngak ada yang lebih menyedihkan dari prasaan tlah disia-siakan.
Menjadi yang terbaik, dengan atau tanpa kamu.

We're SpeciaL

Nothing special unless we try to create something special. We're not created for ordinary

[Febryna Halim]

Layaknya Hidup

Kalau ada orang yang rela mati demi sesuatu yang berarti,harusnya kita yang hidup diingatkan untuk rela hidup juga demi sesuatu yang berarti. Setiap waktu itu karunia Tuhan. Dia bisa aja menghentikannya. Tapi kalau Dia tidak melakukannya, kita semestinya hidup dengan lebih baik.

[Febryna Halim]

One Afternoon With My LiL Brother

Orang dewasa harus mengalah sama anak kecil. Kalo orang dewasa ngak mengalah artinya orang dewasa kekanak-kanakan
Ryan Halim


My Lil bro Ryan berumur 8 tahun, tapi dia seperti memiliki pandangannya sendiri dan cenderung keras kepala. Dia tidak menerima sesuatu begitu saja tanpa proses berpikir. Saya mencoba menyelami cara berpikirnya, mencoba menemukan alasan dibalik kekurangtaatannya. Saya bukan tipe orang yang suka marah-marah dan menghakimi dengan kata-kata "Koq nakal banget sih, dll." Saya percaya selalu ada alasan dibalik perilaku seseorang. Begitu pula dengan seorang anak. Meski mereka masih kecil, mereka juga memiliki "suara" yang rindu untuk didengar. Bagaimana kita berharap untuk didengar dan dipatuhi jika kita tidak menghargai mereka.

Sore ini dia berulah dan orang rumah memarahinya. Kejadian tersebut sering terjadi, orang rumah berteriak kepada dia dan dia balas berteriak.

Saya suka sekali dengan dia. Dia manis dan enak diajak bicara. Dia bicara apa adanya dan seringkali saya bisa mendapat hal indah dari hanya sekedar berbincang ringan dengan dia. Seperti sore ini ketika dia berulah. Dia ngedumel dan saya tau jelas tidak enak sekali dimarahi, anak-anak selalu punya alasan untuk bertingkah. Mereka masih polos dan tidak mungkin merencanakan untuk melakukan hal-hal buruk. Setelah dia selesai mandi,saya manjakan dia, dia duduk di pangkuan saya. Kami ngobrol. Saya tanya ini dan itu, menjawab pertanyaan dia dengan cara lucu sehingga kami berulang kali tertawa ringan. Bertanya ini dan itu padanya dengan intonasi lembut dan kalimat bukan tuduhan, dan entah kami berbincang sampai mana ketika ia berinisiatif untuk mengambil secarik kertas agar dapat menuliskan kalimat yang katanya sulit ia katakan dan memberikannya pada saya. Sebaris kalimat yang saya tulis di atas. Ada pesan yang ingin dia sampaikan :) Dari dasar hatinya, ia rindu didengar.

Saya masih muda ketika menuliskan ini, belum menikah dan belum memiliki seorang anak. Saya hanya tau ketika kecil dan sampai sekarang, saya ingin didengar oleh mereka yang kami sebut Papa dan Mama. Entah apa sebabnya, sulit sekali mendapatkan kesempatan untuk didengar. Kalimat yang terdengar seperti kalimat-kalimat perintah, seakan-akan kami tidak pernah dewasa.

Ryan baru berumur 8 tahun dengan pemikiran yang luar biasa.
He will bLess our nation, 10-15 years from now :)
Amen!

[Febryna Halim]

Passion Seseorang

Kemarin saya bertemu dengan langganan mama, beliau adalah seorang wanita, pengacara sekaligus ibu gembala. Beliau masih melanjutkan studi di bidang teologia. Melihat wajah beliau yang terlihat jelas sangat lelah, saya memberanikan diri untuk bertanya

"Ibu pasti capek banget yah?"
Beliau menjawab "Iya. Tidur sehari cuma 4 jam."
Sayapun bertanya lagi "Ibu kalo kecapean gini kalo ketemu klien gimana? Ngak enak donk?"
Saya sendiri kalo udah ngantuk atau merasa lelah, aduh rasanya otak ini memerintahkan tubuh ini untuk istirahat di tempat.
Dia menjawab saya dengan sebaris kalimat biasa "Oh enggak donk deeeeeee, udah bertahun-tahun kerja jadi pengacara. Saya suka sekali. Kalo udah nanganin kasus semangat lagi."

Sekilas saya melihat binar-binar di matanya, menghapus bayang-bayang wajahnya yang kusut beberapa menit yang lalu.

Saya mendapat pelajaran dari ibu tersebut mengenai passion. Setiap orang memiliki passion, sesuatu yang membuatnya bergairah dan rela melakukannya meski tanpa dibayar. Seseorang pernah menafsirkannya dengan baik mengenai passion, saya mengingatnya kurang lebih sebagai sesuatu yang anda cintai dan pasti akan anda kerjakan jika anda tidak memikirkan masalah uang. Alias andai uang bukan menjadi masalah anda, anda pasti akan mengerjakan hal tersebut.

Dengan bahasa yang lebih ringan, maksudnya kalau kita kerja biasanya kan supaya dapat uang untuk hidup karna kita hidup di dunia yang kebutuhannya dibayar pake cash. Nah, kalo andai uang sudah tidak menjadi masalah buat kita, apa yang sekarang kita kerjain akan tetap kita kerjain atau malah kita kerjain hal lain yang sebenarnya kita suka?

Kalau anda berbaik hati bertanya "Kalo kamu gimana?" Saya akan terus terang kalau saya yakin saya belum mengerjakan passion saya, saya tidak dapat melakukan apa yang saya ingin lakukan. Intinya, ngak bisa berekspresi. Memperhatikan kesehatan mama menjadi fokus saya saat ini sehingga saya memutuskan untuk mengambil tanggung jawab yang tadinya mama kerjakan ketika mama belum divonis menderita kanker. Sekarang saya percaya mama sehat, tapi tentunya mama sudah tidak boleh beraktivitas selayaknya orang biasa.

Ketika melihat ibu itu kemarin, saya ingin sekali menjadi seperti beliau. Ibu itu dapat mengerjakan passionnya dan merasa puas dalam kehidupan karna mengerjakan apa yang dicintai dengan maksimal. Dengan keadaan toko Papa Mama yang buka dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam membuat saya kehilangan stamina serta waktu saya untuk mengembangkan diri saya. Sudah 1 tahun terakhir, laptop menjadi teman saya yang setia. Sayapun kehilangan interaksi sosial dengan mereka yang disebut teman,bersyukur teman adalah mereka yang tidak selalu kelihatan tapi kita tahu bahwa mereka selalu ada. Hmm, saya juga ngak bisa seenaknya mendapat jatah malam minggu. Bisa dihitung dengan jari. Saya paling suka hari Minggu. Seminggu sekali pergi ke tempat ibadah merupakan refreshing yang menyegarkan jasmani rohani saya. Untuk keluar rumahpun saya harus memastikan ada orang lain yang menggantikan tanggung jawab saya di rumah untuk beberapa jam saja. Itupun harus menyesuaikan dengan mood orang lain.

Situasi ini membuat saya hampir-hampir sulit melihat masa depan seperti apa yang akan saya miliki. Namun, saya tetap menaruh iman percaya saya kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah menaruh mimpi dalam hati kita untuk sekedar menjadi mimpi belaka. Seorang bijak juga menyarankan jika kita tidak dapat melakukan hal yang kita cintai, maka kita diajar untuk mencintai apa yang kita lakukan.


Saya disini masih menunggu waktunya, karna saya percaya untuk segala sesuatu ada waktunya =)Saya percaya bahwa ada kenikmatan pada setiap musim kehidupan

SeLf Image

Baru-baru ini saya menjumpai seseorang yang saya pikir gengsinya sangat tinggi. Orang semacam itu dengan mudahnya merasa tersinggung. Ada satu peristiwa yang menjelaskannya dengan baik.

KISAHKU
Malam itu saya dan papa sedang duduk di toko, ada seorang pembeli yang nongkrong di depan toko dan tiba-tiba mengangkat aqua gelas yang dipajang di depan toko. Karna papa sedang makan, lantas saya bangun dan menghampiri dia di depan. Bermaksud melayani dia. Bagi saya, sudah selayaknya bagi saya untuk menghampiri orang yang mengambil barang saya, mereka dinamakan pembeli. Namun ternyata tindakan saya ditafsirkan lain olehnya. Dia marah-marah sewot karna dia pikir saya menuduhnya maling. Bagi saya, tindakan saya adalah wajar ketika ada yang membeli maka saya melihat dan menghampiri. Bagi dia, tindakan saya merupakan penghinaan dan tindakan saya didasari oleh pikiran saya atas ketidakmampuan dia.

RESPON SAYA
Malam itu saya akui saya meresponi sudut pandang dia secara berlebihan. Karna dia ngedumel hal yang sama sekali tidak benar, lantas saya menghampiri dia untuk kedua kalinya dan bertanya apa masalah dia. Dia lantas kembali mengutarakan pandangannya secara panjang dan lebar. Saya tipe orang yang terus terang dan cenderung memiliki sudut pandang saya sendiri. Jika saya tidak bermaksud menyinggung dia, itulah saya dan apa yang saya coba jelaskan pada dia yang benar-benar tidak mau mengerti malam itu. Malam itu berakhir dengan tidak enak, dia masih marah-marah dan saya juga tidak mau menerima pikirannya yang buruk.

Perenungan
Di malam itu sebelum tidur, saya merenungkan peristiwa yang baru saja terjadi. Lantas saya menarik kesimpulan bahwa gengsi kita seringkali berhubungan dengan harga diri dan harga diri berhubungan erat dengan cara kita memandang diri kita sendiri serta cara kita memandang orang lain. Kita bisa berpikir orang tersebut a/b/c/d, padahal dalam kenyataannya orang tersebut tidak seperti itu. Kenapa bisa? Karna seringkali kita melihat dari kacamata yang kita kenakan. Mungkin orang tersebut memiliki ketidakpercayaan diri. Dia berpikir uang bisa membeli segalanya dan harga diri dia tergantung berapa jumlah uang yang ia miliki. Mungkin juga bukan karna harga dirinya melainkan karna dia sedang mengalami masalah yang dia tidak dapat selesaikan dengan uang.

ADVICE
Saya pribadi menyadari tidak semestinya saya menghampiri dia hanya karna ego saya disinggung. Semestinya perenungan tersebut saya lakukan sebelum saya bertindak lebih jauh. Namun, tidak pernah ada yang terlambat. Peristiwa malam itu menjadi sebuah peringatan bagi saya untuk memperbaharui pikiran saya yang masih bisa salah. Tidak semua hal dapat dijelaskan melalui kata-kata, dan tidak semua hal perlu kita jelaskan. Kesalahan saya adalah seringkali saya terdorong untuk membenarkan hal-hal yang jelas salah, namun sayangnya saya harus lebih bijaksana menempatkan maksud baik saya pada waktu dan orang yang tepat. Melalui perbincangan saya dengan adik saya, saya mendapatkan banyak pembaharuan.

Kisah Sedih Saya

Aku dan rasaku . . .
Hari ini adalah salah satu hari tersedih dalam hidup saya dan semua berhubungan dengan papa. Ada seribu alasan bagiku untuk mengasihani diri saya sendiri. Semua yang saya lakukan adalah untuk keluarga, saya bahkan rela berkorban apa saja demi mereka. Namun, sebaliknya yang hampir-hampir selalu saya rasakan dari keluarga saya terhadap saya dimasa-masa kelam saya. Tidak adakah yang ingin mengerti dan memaklumi?

Papa, ku hanya manusia biasa
Terbiasakah aku memaklumi dan cepat melupakan luka yang diukirkan orang lain di hatiku namun sudah menjadi suatu kebiasaankah untuk mereka tetap menyakitiku dengan sikap mereka? Semua yang aku lakukan selalu salah dimata papa. Selalu ada alasan bagi papa untuk mengomentari dengan negative semua lakuku yang jelas tidak sempurna karna aku hanya tulang balut kulit, makan nasi dan kadang dikendalikan emosi, seperti manusia biasa. Lantas di dunia yang belakangan kusadari begitu keras dan kejam menghadapiku, seakan aku yang menjadi diriku apa adanya tidak diterima. Papa yang baik dimata orang-orang, termasuk teman-teman dekatku. Papa tidak jahat, hanya saja dia bukan sosok papa yang diidam-idamkan. Tentu aku bersyukur karna aku selalu membandingkannya dengan yang lebih buruk. Paling tidak aku masih ingat untuk terus beryukur dan menyangkal diriku sendiri.

Don't judge me if you don't know me!
Jelas harga diri saya sudah entah melayang kemana. Setiap apa yang sudah saya perjuangkan tidak ingin kuhitung kembali . Namun kini saya rasakan hati lemah tidak berdaya menghadapi cacian dan makian serta cercaan yang datang bertubi-tubi dari mulut mereka yang tidak benar-benar mengenal siapa saya, sekalipun mereka disebut keluarga.

I Wish for
Beribupun salah mereka, saya coba memaklumi karena saya sadar betul keluarga adalah tempat berlindung paling aman. Sekalipun keluarga adalah tempat yang paling tidak sempurna karena disana terkuak semua kelemahan, namun bisakah keluarga menjadi tempat dimana saya dibentuk menjadi semakin sempurna dan dewasa dari hari ke hari? Saya harapkan keluarga bisa menerima diri saya apa adanya serta menyediakan lingkungan yang kondusif tempat saya belajar. Sesuatu yang tidak saya dapatkan dari dulu.

Self Defense
Batin saya meronta dan jiwa ingin berontak. Saya sungguh tidak tahan lagi. Namun, setiap hari saya mencoba melihat sisi lain dari kehidupan yang merupakan misteri yang ilahi. Kita tidak pernah dapat menebak apa yang dapat terjadi. Hanya saja, benih ilahi yang patut ditabur setiap hari. Tidak bisa saya terus menuntut orang lain sekalipun mereka adalah orang tua sendiri, orang yang saya pikir paling berkewajiban memenuhi kebutuhan saya, terutama secara mental. Saya tepis pikiran tersebut, saya hanya bisa mengandalkan self defense saya yang selama ini cukup tinggi. Namun harus saya akui, saya butuh tempat bersandar. Kadangkala saya dapat menjadi terlalu lelah. Apa ini semua hanya permainan pikiran belaka?

To be honest, this is my problem so far
Saya selalu bermain dengan logika. Saya ingin solusi dari apa yang kuanggap sebagai permasalahan. Tanpa disadari keinginan tersebut menjadi akar dari sikap-sikap saya yang belakangan menjadi emosional. Saya terlalu takut dan merasa tidak aman sehingga emosiku menjadi tameng dari smua ketakutan saya. Saya merasa tidak aman di keluarga yang penuh dengan intimidasi. Kurangnya dukungan dari kedua orang tua serta lingkungan yang mereka ciptakan di tengah keluarga membentuk saya menjadi pribadi yang takut terhadap ketidakpastian hari esok.

GOD always GOOD
Selama ini Tuhan sangat baik, selalu ada cara bagi Dia untuk menyelamatkan saya keluar dari berbagai situasi yang saya tidak inginkan. Termasuk kali ini, saya harus mempercayai Dia terlebih lagi. Rasanya takut sekali menghadapi hari esok. Mood papa yang tidak pasti, perkataan papa yang seringkali menyakitiku, 1001 alasan bagiku untuk membela diri dan mengasihani diri. Tapi saya tau semua itu tidak akan pernah menyelamatkan saya. Hanya kasih dan pengharapan Tuhanlah yang menjadi tempat yang aman bagi saya untuk berlindung. Kini saya percaya saya tidak takut lagi, masa depan saya terjamin dan indah, saya memiliki kehidupan yang luar biasa, lapangan tempat Tuhan membentuk saya sedemikian rupa sehingga saya siap menghadapi perkara-perkara yang lebih besar. Suatu hari saya akan mampu menjadi saksi dari setiap pengalaman-pengalaman orang lain yang sebelumnya sudah pernah saya lalui bersama dengan Tuhan.
Saya harus belajar menaruh gengsi saya di chart terakhir dari prioritas kehidupan saya. Tidak menjadi soal hinaan dan cercaan yang saya terima dari sesama saya, mereka yang memposisikan diri mereka di atas orang lain sehingga mereka merasa sah-sah saja menginjak-injak orang lain. Baik, saya putuskan saya akan menjadi orang yang jauh lebih baik. Untuk dunia yang lebih baik!


Say to Me
Saya kuat dan saya pasti bisa. Meski saya kurang suka jika saya selalu harus kuat dan menanggung semua hal yang rasanya ingin saya bagi tapi entah pada siapa dan kemana. Kembali lagi ke soal mengasihani diri. Saya putuskan saya harus mengambil tanggung jawab terhadap hal-hal yang memang masih bisa saya pikul, jika patut bandingkan dengan apa yang telah juru slamat saya lakukan bagi saya dan seluruh dunia.

Pelangi Setelah Hujan
Thanks God buat adik saya, Julyssa yang telah membukakan pikiran saya dan bersyukur juga untuk kesempatan hari ini. Lewat peristiwa yang terjadi, saya dapat lebih mengenal apa yang ada di pemikiran adik saya dan bukan apa yang selama ini saya pikirkan mengenai dia dengan pikiran saya yang terbatas.

[Febryna Halim]

Wisdom iN LiFe Part 2

The beginning of Wisdom is: get Wisdom (skillful and godly Wisdom)! [For skillful and godly Wisdom is the principal thing.] And with all you have gotten, get understanding (discernment, comprehension, and interpretation).

GET IT!
Get = Gain = Grab = mengambil = butuh usaha/tindakan meraih.
Contoh : ambil gelas waktu mau minum. Kita tidak dapat menunggu gelas datang pada kita ketika kita membutuhkan gelas. Tapi kita tau kita butuh wadah untuk menampung air jika kita ingin minum sehingga kita harus mengeluarkan effort untuk ambil gelas sehingga bisa minum. Begitu juga dengan hikmat, pasti kita peroleh jika kita berusaha mau tau apa sih hikmat itu? Bisa dikatakan berhikmat kalo saya ambil keputusan yang seperti apa? Cari! Butuh waktu, butuh proses, tidak terburu-buru, lambat asal selamat :P

KIND OF WISDOM?
Cakap dan hikmat yang datangnya dari Tuhan adalah hal yang prinsip! Hikmat itu bukan prinsip yang kita anut yang seringkali kita bakukan sebagai aturan atau our state of mind. Benar atau salah? Sulit ditafsirkan. Maka dari hikmat yang datangnya dari Tuhanlah kita bisa tau jelas yang benar yang mana, yang semestinya yang seperti apa.

DON'T STOP
Kita bisa tau semestinya gimana, yang benernya gimana. Tapiii, Wisdom jadi sempurna when we get understanding. Kita ngak bisa pake pengertian kita sendiri untuk mendapatkan pengertian. What we have to do is ask God an ability to understand, minta Tuhan berikan kita ketajaman/kepekaan untuk dapat mengerti. Itu kenapa saya ngak pernah percaya satu solusi untuk sebuah persoalan pada setiap waktu, karna akan slalu ada pengertian yang baru dari kondisi yang berbeda-beda sekalipun masalahnya adalah sama. Kadangkala kita menerapkan solusi kemarin untuk kondisi hari ini. That's why oftenly kita musti pusink karna it donesn't work anymore! =) Mungkinkah kita berpikir bahwa "God want to teach us a new thing!" =) Saya percaya dan yakin ketika kita mendapatkan pemahaman, maka kita akan yakin terhadap jalan yang akan kita tempuh.

[Febryna Halim]

Don't ever....!

When you sell a man a book, you don’t sell him 12 ounces of paper and ink & glue - you sell him a whole new life
[C.Morley]


Im very agree with this quote. Im really love to read because it can give me a new perspective. The most important thing is to correct the wrong thoughts but not only that. By reading consistently, we can input a right perspective on our mind and it might change our action.

So, im so thanks God if someone give me book as a gift. It's be my greatest pleasure. Xoxo. Once when i got my favorite book in english version which is expensive for me in Indonesia bookstore, im feel so happy because im really want it! The title is It's Your Time by JoeL Osteen. I got it from my mom's friend when my mom's in Singapore. It's my most wanted book for this year.

What C.Morley say is exactly what came on my mind when i received that book :) SimpLe gift but u'll never think that it might could give a whoLe new LiFe for that person.

Don't ever underestimate the way of your act because it might can change someone's life =)
BIG Thanks!


[Febryna Halim]

Lomba Blog 1000 Kisah Tentang Ibu Presembahan Ungu & Chocolatos


Mama adalah penggemar coklat. Dulu waktu mama belum sakit, mama suka sekali makan coklat. Hobby ini rupanya menurun padaku. Aku juga suka sekali makan coklat. Tentu saja chocolatos yang praktis menjadi pilihanku. Coklat kesukaanku dengan dua pilihan rasa yaitu rasa coklat & coklat moka menemani hari-hari baik dan burukku. Seperti mama yang selalu ada menemani hari-hariku, demikian juga kehadiran Chocolatos dalam hidupku. Chocolatos hadir dalam bentuk yang berbeda "Mamamia Lezatos" XP~

2 tahun lalu mama divonis dokter menderita kanker usus stadium dua. Sampai tulisan ini aku buat, mama masih berjuang melawan penyakitnya. Sebagai seorang anak tentu saja hal ini membuat hatiku sedih. Ketika mama tidak ada di sisiku, hatiku pedih. Ketika beberapa minggu lalu mama harus pergi ke kota lain untuk berobat, aku rindu sekali pada mama sehingga aku memakai selimut yang biasa dipakainya. Ketika mama tidak berada di sisiku, seringkali aku memikirkan mama seperti seseorang yang sedang dimabuk cinta. Tidak bisa berpisah walau sejenak saja. Bagaimana tidak? Seumur hidupku yang sekarang sudah berumur 22 tahun, mama selalu ada di sisiku.

Jika ada yang bertanya padaku "Siapakah yang menjadi sosok inspirasi dalam hidup kamu?". Aku pasti menjawab tanpa berpikir dua kali "Tentu saja mama." Semangat mama menjadi panutan bagiku, terutama ketika aku harus melewati masa-masa sulit dalam hidupku. Perjuangan mama dalam hidup menjadi teladan bagiku sehingga membentukku yang dengan lenturnya bekerjasama dengan kehidupan yang seringkali tidak sekehendak dengan inginku. Kini aku mengerti, hanya karna kasih yang begitu dalamlah ia memiliki semangat untuk berjuang.

Sakit mama merupakan pukulan yang cukup keras bagiku. Rasa takut kehilangan sosok yang selama ini menjadi sandaranku menguasaiku begitu dalam. Namun ketakutan itu kutepis dengan membangun mimpi bersama dengan mama. Mimpiku adalah mengajak mama keliling dunia dan mewujudkan keinginan mama yang sempat diutarakannya sekilas yaitu memiliki toko roti. Setiap kali keadaan berusaha menjatuhkan aku sedemikian rupa, setiap kali rasanya aku kehilangan semangatku, aku selalu mengingat mimpi kami. Mimpi kami selalu membuatku bersemangat kembali. Demikian juga yang kuharapkan dari mama, tidak akan pernah putus asa berjuang melawan penyakitnya.

Mamaku bukan mama yang sempurna, tapi aku sangat bersyukur memiliki seorang mama seperti mama. Mama adalah ibu yang terbaik bagiku. Kadangkala kurasakan perbedaan pola pikir menjadi tembok antara aku dan mama. Ketidakmampuan mama untuk mengutarakan kerinduan hatinya membuat aku sulit memposisikan diriku sebagai seorang anak. Serba salah, kira-kira begitulah. Aku akui aku hanya dapat mencintai seorang mama dengan kasihku yang terbatas, tentu tidak dapat dibandingkan dengan pengorbanan dan kasih sayang yang telah mama limpahkan bagiku seumur hidupnya. Namun, jauh dalam lubuk hatiku mama telah mengukirkan jejak yang begitu nyata. Kasihnya adalah kasih yang tak mampu terbalaskan. Darinya aku belajar bahwa lamanya hidup tidak menjadi soal, yang menjadi soal adalah hal apa yang kamu toreh dalam kehidupan seseorang. Apakah hidupmu membawa dampak positif bagi kehidupan orang lain dan apakah yang kamu lakukan menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan orang lain? Seperti band papan atas Indonesia, Ungu yang menjadi inspirasi bagi setiap anak lewat lagunya yang berjudul “Doa untuk Ibu.”

Tidak ada kisah yang mampu kutuliskan untuk membalas kasih seorang ibu dalam hidupku, ku hanya bisa panjatkan sebaris doa dalam hari-hariku “Semoga mama sehat-sehat selalu sampai aku mampu mewujudkan mimpi kami. Amin.”

Bagaimana jika anda diwajibkan untuk membayar?

Di China, negri dimana adik perempuan saya belajar; ada sebuah kebiasaan yang menurut saya menarik. Di pusat perbelanjaan, pengunjung harus membayar untuk setiap kantong plastik yang digunakan untuk membungkus barang belanjaan mereka. Ada yang rela membayar karna mereka tidak mempersiapkan kantong dari rumah, ada juga yang memegang begitu saja belanjaan mereka dengan cueknya, dan ada juga yang membawa dari rumah sehingga mereka tidak perlu membayar.

Di Jakarta, saya temukan banyak sekali orang yang masih gengsi kalo bawa barang di tangan. Seperti di toko kami, banyak tetangga yang minta kantong plastik kecil hanya untuk sebungkus indomie. Lantas, hal ini menjadi sebuah perenungan bagi saya. Andaikan kita diwajibkan untuk membayar atas segala sesuatu yang kita telah boroskan, apakah perilaku kita akan berubah? Adalah suatu pemborosan jika sesuatu dimanfaatkan secara berlebihan, harusnya ngak perlu, sebenarnya ngak perlu, tapi karna kita belum merasakan dampaknya, kita lantas berpikir itu hal biasa. Kita masih segan mengubah perilaku kita hanya karna kita sudah terbiasa.

That's why saya pikir kita harus mengedukasi diri kita dan mulai berpikir untuk generasi mendatang. Bahkan, saya seringkali berkata pada adik saya yang masih berusia 8 tahun untuk memikirkan nasib anak cucunya nanti jika dia memboroskan energi dengan memakai listrik secara boros (tidak mematikan lampu kamar mandi). Saya mengajak dia berpikir untuk orang lain, karna... Kita tidak hidup sendiri ;)

Memberi pendidikan
Anda mungkin berpikir, minta kantong plastik meskipun hanya membeli satu indomie itu wajar. Anda mungkin berpikir saya yang terlalu aneh. Bagaimana jika anda mulai mencari tahu waktu yang diperlukan untuk mendaur ulang sebuah sampah plastik? Bayangkan saja sampah plastik yang dihasilkan hanya dari satu keluarga, dikali banyaknya keluarga di Jakarta, di Indonesia, di seluruh dunia. Edukasi diri anda dan mari berbagi dengan orang lain :) Step number one, we have to know what we're doing!

Selfless
Pendidikan tidak membuat seseorang memiliki kesadaran yang tinggi akan dampak atau akibat yang dapat dihasilkan, hanya orang yang perduli akan orang lain, sedikit memikirkan dirinya sendiri yang mampu berbalik arah, berkata "Ya, selama ini saya telah salah dan saya mau berubah untuk masa depan yang lebih baik."

Hemat janganlah disalahartikan sebagai pelit
Hemat itu tindakan saving
Saving itu memakai 1 juta untuk 1 bulan, yang sebelumnya 1 juta untuk 2 minggu itu boros
Masih berpikir hemat itu pelit?
Sekarang, udah ngak jaman!
Sekarang, boros itu pelit!
Ngak mau bagi, cuma pake sendiri!
Anak cucu teriak "Woiii, nasib gue gimana??"

Dunia memerlukan orang-orang yang lebih perduLi =)

[Febryna Halim]

New Lesson

Firts, i would like to give u an information. Menurut dokter gigi saya, membersihkan karang gigi harus dilakukan 6 bulan sekali, minimal 1 tahun sekali.

Akibat
Jika tidak dilakukan maka gigi kita akan mudah rapuh & menjadi goyang.

Terus terang, mendengar hal tersebut adalah kali pertama bagi seumur hidup saya. Mungkin kamu berpikir "Hello, kemana aja lu???" Ya, harus saya akui memang saya minim sekali memperhatikan kesehatan gigi saya. Menjadi pengecualian jika gigi ini sudah mulai meronta dan berteriak kesakitan ;P Sepatutnya gigi saya sangat senang dalam beberapa hari ini karna saya mulai konsen memperhatikan masalah-masalah pada gigi saya. How about yours, friend? Semoga pengalaman saya menjadi manfaat buat teman-teman sekalian. Sedia payung sebelum hujan, lebih baik mencegah daripada mengobati :)

Beberapa alasan saya malas ke dokter gigi adalah :
1. Sakitnya bukan main.
2. Gigi saya jelek bukan main.
3. Biayanya mahal.

Take a New Step
Hari ini menjadi dilema bagi saya. Setelah kemarin dokter memberitahukan saya perihal pembersihan karang gigi, saya harus memutuskan apakah memang seumur hidup saya tidak akan pernah membersihkan karang gigi atau saya memutuskan adat saya yang aware kalo sudah gawat. Hari ini, horeeee saya berhasilllll melangkah untuk membersihkan karang gigi.

Rasanya gimana?
Mungkin ada juga diantara kamu yang punya pengalaman seperti saya. Tidak pernah membersihkan karang gigi seumur hidup. Rasanyaaaa, sakitttttttttttt. Bener dehhh, sakit! Tapi karna saya sadar betul dampak yang dihasilkan jika saya cuek terhadap masalah kesehatan ini, saya mutusin saya akan disiplin dalam hal ini.

KONSEKUENSI
Seringkali dalam hidup, kita mengabaikan hal-hal kecil yang kalo kita udah sadar malah sudah keburu membesar. Saya ke dokter gigi karna saya udah kesakitan! Kamu tau? Kata dokter, gigi saya yang sakit sudah hampir jadi kista. Mengerikan bukan? Saya bersyukur saya belum terlalu terlambat. 3 alasan yang saya kemukakan tadi bisa menjadi alasan yang kuat. Dalam kehidupan, untuk mengadakan beberapa perubahan mungkin kita memiliki banyak alasan yang rasional. Butttttt, jika saya ambil contoh mengenai 3 alasan saya di atas. Jika saya menunda untuk melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, maka saya akan lebih merasa sakit, gigi saya akan lebih jelek dan biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal. Begitu juga dalam kehidupan, ada konsekuensi yang lebih besar yang harus kita tanggung jika kita membuat pilihan-pilihan yang salah dalam kehidupan.

Ask your self WHY?
Seringkali, kita mengadakan penundaan karna kita pikir hal tersebut belum urgent. Dalam pengajarannya, Zig Ziglar pernah mengatakan bahwa setiap penjualan memiliki 5 rintangan dasar : no need, no money, no hurry, no desire, no trust. Saya pikir, kita seringkali menunda karna pertama-tama kita merasa no need. Nah, waktu need nya muncul tentu kita akan cari. Seperti makan, jika kita lapar pasti kita bergegas cari makanan atau kita akan merasa lapar dan saya yakin tidak sedikit yang tidak suka merasa lapar ;P Secara pribadi, jika kita mau jujur; banyak kebiasan positif yang harus kita bangun. Sulit tentunya, namun saya pribadi selalu merangsang need saya dengan bertanya pada diri saya sendiri "Why i have to.....?" Dan saya akan memikirkan akibat jangka panjangnya sehingga kurang lebih saya bisa memprediksi bagaimana jika saya tidak...... dan bagaimana jika saya....? Jangan ketika kita sudah menuai akibat dari pilihan yang salah, lantas we ask people or God "WHY???"

Sekali lagi, semoga pengalaman saya bisa bermanfaat bagi smua.

Im always trust that it's never to late to learn something new!
Learn is Hear --> Do --> Share


[Febryna Halim]

Mystery oF LiFe

Banyak yang sedang ku perjuangkan dan aku menaruh rasa percayaku disana. Dalam hubunganku bersama orang-orang terpenting dalam hidupku, aku ngak segan-segan berkorban. Hanya saja, kadangkala aku bertanya apakah ini jalan yang tepat? Karna ku tau pasti pengorbanan ini turut menentukan masa depanku sendiri.

Keraguanpun muncul. Aku ngak mau melakukan segala sesuatu dengan sia-sia. Segera ingin kuakhiri kisah ini untuk mengetahuii kesudahannya dengan segera, namun bertentangan dengan yang kuasa. Proses demi proses masih harus kulalui. Akhirnyapun belum ku ketahui. Tentu ku berharap bisa happy ending. Tapi, jika nanti kenyataan yang terjadi bertolak belakang dengan skenario happy ending yang telah kususun dalam dunia imajinasi liarku, ku harap aku tetap bahagia karna aku menuruti kata hatiku sendiri. Namun, apakah yang kulakukan ini merupakan kata hatiku sendiri?

Kenapa aku seringkali harus merasa tersiksa dan tidak bahagia? Kenapa tekanan yang begitu berat kurasakan? Kenapa harus ada perlawanan untuk dapat bertahan?

Sedih, berat, tidak mudah, namun ku percaya saja pada yang kuasa.
Sembari meminta petunjukNya, bimbinganNya.

Kusadari hidup merupakan sebuah misteri.
Seringkali kita tidak dapat melihat jelas anak tangga yang harus kita naiki, namun semakin kita naik; maka kita akan semakin melihat anak tangga menuju puncak yang tidak mungkin kita lihat pada jarak pandang kita yang sebelumnya. Jarak pendang ketika kita berada di anak tangga paling bawah.

It's called Mystery oF LiFe...

[Febryna Halim]

Wisdom iN LiFe Part 1

Ams 3 : 1-26

Hikmat adalah kemampuan untuk mengerti maksud dan kehendak Tuhan dalam kehidupan.

Hikmat dapat diperoleh dari pengabdian kepada Tuhan.

We gain wisdom by devoted to God

Mentaati Tuhan
Seseorang dikatakan taat jika ia mendengar dan mematuhi. Banyak orang seringkali terjebak. Mereka merasa sudah menjalani kehidupan rohani mereka dengan pergi ke gereja setiap minggu, bergabung dalam kelompok/persekutuan, melayani di gereja, membaca firman Tuhan tapi ngak ada yang berubah dalam kehidupan mereka. And now, what's the problem? The problem is... Kita terlalu banyak tahu namun kita jarang sekali melakukan apa yang sudah kita tahu. Alhasil, kita jadi orang yang banjir pengetahuan namun minim pengalaman. Hidup seperti itu membuat Tuhan seakan-akan tidak nyata dalam kehidupan kita. Pernah ngalamin koq rasanya Tuhan jauh bangetttt yaaa?? Padahal, Tuhan kita adalah Tuhan yang dekat. Tuhan bilang "Tetap disana, biar Aku yang menghampirimu." Cos He know we need Him. And it's okay, no matter who take the first step to get closer. His Love is always there for us. The real christianity is all about Listen and Obey. Bagi saya, kehidupan adalah rangkaian pengalaman setiap hari berjalan bersama dengan Tuhan.

Do not rely on your own insight or understanding!
God is in control but He doesn't take control. We take the control! We decide. But oftenly, kita decide dengan bersandar pada pengertian kita sendiri yang ngak tau asalnya darimana.

TRUST GOD!
Ngak jarang saya jumpai, bahwa kehendak Tuhan merupakan sesuatu yang lebih tinggi dari standar yang saya tetapkan. Saya sering ngak habis pikir gimana bisa Tuhan suruh kita berbuat baik pada yang jahat? Gimana bisa kita going extra miles kalo tuh orang not deserve any? Gimana kita bisa bersyukur disaat keadaan jauh dari baik? Butttt, dalam kehidupan pribadi saya, saya seringkali diasah oleh Tuhan melalui kejadian demi kejadian yang bagi saya tidak enak. Hanya dua respon, respon manusiawi saya atau respon ilahi yang berasal dari kepercayaan diri penuh karna saya mempercayai Tuhan dengan segenap hati saya. Guess what? Saya jauh merasa lebih baik jika saya menekan respon manusiawi saya dan memutuskan untuk meresponi secara ilahi.

In all your ways know, recognize, and acknowledge Him, and He will direct and make straight and plain your paths.
Kenapa bisa saya merasa lebih baik ketika saya meresponi secara ilahi? Cmonnn guys, kita sudah ditebus dengan darah yang mahal dan dibeli dengan kasih yang tidak terbatas. Hidup dalam kesia-siaan bukanlah suatu tujuan dari kehidupan. I know, we know God redeems us for abundant life! That's why kita selalu merasa going down whenever we choose to ignore God :) Inversely, kita selalu merasa going up whenever we choose to trust Him. Yeahhhhhh, don't u realize?

GOODNESS
Dengan hikmat kita mengetahui bahwa segala sesuatu terjadi oleh karna maksud baik daripada Tuhan bagi kehidupan kita. Dengan hikmat juga kita mengetahui bahwa tidak ada satupun yang gagal dimata Tuhan. Dengan hikmat kita dapat merasakan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita. Dengan hikmat kita dapat bersukacita di saat keadaan tidak memungkinkan untuknya.

Selalu ada reward bagi kita yang memilih untuk memiliki hikmat. We live by faith and not by sight. Di dalam dunia nyata kita mungkin tidak dapat melihat bahwa Tuhan bekerja tapi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang setia kepada Dia. Dikatakan bahwa hikmat lebih berharga daripada perak dan emas. Artinya, bersama dengan Tuhan kita dapat memiliki jauh lebih banyak dari apa yang dapat kita usahakan sendiri secara manusia.

Listen & Obey. Trust God & experience His goodness in LiFe.

[Febryna Halim]

FamiLy is . . .

Kemarin Mama saya pulang Medan karna nenek meninggal. Tanpa persiapan beli tiket jauh-jauh hari karna emank berangkat tanpa rencana (kematian merupakan kejadian dadakan), Papa anter Mama ke bandara pagi-pagi banget supaya dapet tiket yang palinggg pagiii. Ada satu kejadian manis yang mungkin Mama ngak sadari...

Papa bangun jam 4 pagi, masak air panas buat Mama mandi supaya Mama ngak kedinginan =))
Papa juga sibuk telepon supaya Mama di Medan ada yang jemput.
Papa juga sibuk telepon adiknya yang temenin Mama di Medan supaya Mama ngak "kenapa-kenapa".
Papa "terlihat" BT kaLo telepon Mama ngak diangkat-angkat.

Kemarin ngobrol-ngobrol sama Papa, seperti biasa Papa yang lebih banyak bicaranya...
Dia buka rahasia "dia berdoa buat keluarga kami terus semenjak Mama sakit kanker 1 tahun siLam".

Papa juga sempat biLang sedang nabung "setengah mati " supaya bisa kasih adik keciL perempuan saya uang ketika dia puLang.
Papa yang disela-sela pembicaraannya tentang berdoa bilang "Makanya kaLo kalian pulang agak malem papa udah ngak mau khawatir, cuma kalian sebagai anak kaLo puLang agak maLem yah telpon aja ke rumah." (Papa ngomong begini seharusnya aku sudah paham apa yang aku harus lakukan sebagai anak).

Mama juga pernah cerita di hari-hari yang saya tidak pernah Lupa, ketika saya menghabiskan waktu berduaaa saja bersama Mama di waktu-waktu kami harus menghadapi kenyataan pahit bahwa sakit Mama tidak sepele. Waktu kami masih kecil, waktu keadaan ekonomi kami lebih baik dari hari ini, waktu Papa Mama jalan-jalan keluar negri tanpa kami, Papa selalu wanti-wanti Mama supaya beLikan kami barang-barang yang harganya tidak murah dan tentu saja berkualitas.

Seseorang yang saya pikir tidak menyayangi keluarganya ...
Seseorang yang saya pikir hanya memikirkan dirinya sendiri ...
Sehingga berulang kali saya harus belajar mengampuni dia ...

Bagi banyak orang, Papa adalah pribadi yang menyenangkan ...
Bagi banyak orang, Papa adalah pribadi yang baik hati & menyayangi keluarga sendiri ...
Saya sempat sinis ...
Itu bagi mereka ... Mereka ngak pernah tau kalo blablabla n bla ...

Sekarang saya pikir adalah sebuah kehormatan saya bisa memiLiki mereka sebagai keluarga & saya pikir saya bisa belajar banyak dari mereka & saya terbentuk sangat banyak dari apa yang mereka investasikan dalam diri saya.

Yang buruk, beruntung saya punya Tuhan yang terus menerus membenarkan & memperbaharui saya.
Yang baik, beruntung juga saya punya Tuhan yang memberikan semuanya bagi saya.

Seperti quote yang biLang "If we judge people, we don't have time to Love them."
But for me "If we Love people, we don't have time to judge them."
So im asking to God for abundant Love for me and my famiLy =)

Buat saya, keluarga adalah prioritas utama.
Mereka paling kenal siapa saya.
Mereka menasehati dengan penerimaan, bukan penghakiman.
Kami sering berselisih paham, karakter kami tidak sama.
Kami sering beradu pendapat dengan intonasi "apa adanya" karna kami tahu masing-masing ingin yang terbaik buat yang lainnya.
Kami terus terang mengatakan pendapat, tidak membicarakan di belakang.
Kami punya waktu-waktu berkualitas.
Kami nonton bareng (thanks God punya Mama & Papa yang "down to earth").
Keluarga kami ngak pernah sepi, jadi kalo ada yang pergi, sepiiiiiiii sudah.

Whereever we go, the best pLace in the worLd is...
a pLace called HOME =)

[Febryna Halim]

Who i am

Kita sering mendengar bahwa terbentuknya karakter atau perilaku sesorang sangat ditentukan dari pola asuh yang diterapkan keluarga anak tersebut. Tidak jarang ketika seorang anak beranjak dewasa dan diperhadapkan dengan kenyataan hidup, mereka tidak siap. Dengan cara belajar masing-masing orang yang juga berbeda-beda menyebabkan satu orang dengan orang lainnya memiliki waktu bertumbuh yang berbeda-beda. Tumbuh secara fisik tentu, karna kita tidak mungkin lupa makan. Tapi seringkali kita lupa mengurus bagian dalam dari diri kita yang sadar atau tidak sangat berpengaruh thd cara kita meresponi sesuatu & tumbuh sebagai seorang pribadi yang lebih dewasa.

Suatu waktu saya pernah berpikir seringkali banyak orang menolak untuk bertanggung jawab & enggan mengambil bagian untuk tumbuh lebih besar tanpa mereka sadari. Saya pernah menjadi salah satunya atau mungkin suatu saat saya akan kembali menjadi salah satu dari mereka. Selama hidup, tentu pertumbuhan merupakan suatu tujuan, kecuali kita ingin hidup bantet. Namun untuk bertumbuh, kita tentu perlu mengusahakan sesuatu. Kita perlu mengambil tanggung jawab lebih dari hari ini untuk lebih bertumbuh dari hari ini. Hal ini sama sekali tidak berhubungan dengan di keluarga mana kita diasuh. Pola asuh dari orang tua kita sama sekali tidak boleh dijadikan tameng atau alasan untuk tidak mengambil tanggung jawab secara pribadi. Kenyataannya saya lebih suka tidak diusik dari zona nyaman saya. Mungkin ya saya tau saya harus bertumbuh, saya tau saya harus bertanggung jawab tapi koq rasanya berat banget yah. Sehingga lagi-lagi banyak orang milih aman aja, nyerah aja. Lebih gampang.

Ya, menyerah emank lebih gampang. Kita terbiasa melihat sesuatu yang belum berhasil sebagai suatu ketidakbisaan, lebih kerennya "Emank gue bukan orang yang begitu. Emank gue orang yang begini." Beberapa waktu yang lalu saya menyadari bahwa saya mudah kehilangan kesabaran saya, tolak ukur saya dalam memperlakukan orang lain tergantung dari cara mereka memperlakukan saya. Nilai atau prinsip yang saya miliki justru membuat saya merendahkan orang lain. Sama sekali bertolak belakang dengan cara Tuhan mengasihi saya. Saya sadar saya harus berubah dan saya butuh pertolongan Tuhan. Saya mencari referensi ayat yang mengubahkan pemikiran saya & membacanya setiap hari. Keesokannya saya diperhadapkan dengan situasi dimana saya harus memilih sikap. Sikap lama saya atau sikap baru saya. Saya gagal lagi karna kecenderungan alami saya adalah kasar jika ada yang kasar, marah jika ada yang marah, bicara lebih keras kalau ada yang bicara keras. Saya tergoda untuk menyerah...

Suatu malam saya ingat saya begitu putus asa. Rasanya sia-sia yah saya baca firman. Rasanya saya ingin berhenti berusaha mengembangkan kesabaran dan biarkan saja semua berjalan apa adanya. Tapi kok nyerah itu ngak keren yah. Saya ngak mau ngak keren, soalnya saya punya Tuhan dan anak Tuhan pasti keren. Saya dikuatkan bahwa Tuhan mengenal kita & Tuhan ngak pernah putus asa di dalam kita karna Dia melihat potensi yang ada di dalam diri kita. But oftentimes, we have to choose to wear our old man or our new man :) Saya diteguhkan bahwa setiap kita adalah ciptaan baru di dalam Tuhan, yang lama sudah berlalu dan yang baru akan datang. Dengan mengetahui siapa saya di dalam Tuhan membuat saya memiliki pengharapan dan alasan untuk bangkit kembali setiap kali saya gagal.

Kini saya mengerti bahwa seringkali Tuhan memandang kita berbeda bahkan dari cara kita memandang diri kita sendiri. Dia begitu penuh kasih. Kita yang berdosalah yang menjadi alasan untuk Dia datang & mengorbankan diriNya. Saya selalu ingat bahwa Tuhan adalah Tuhan yang adil. Cara kita berpikir sama sekali bertolak belakang dari caranya Tuhan. Kita seringkali pikir seberapa sering kita gagal & jatuh, pengorbananNya kita abaikan karna kita berpikir adalah suatu kemustahilan seseorang rela mati hanya untuk ketidaksempurnaan seorang manusia. Tapi kini saya menerima penebusan tsb sebagai suatu kebenaran yang memerdekan saya hari ini dan seterusnya, serta menjadikan alasan bagi saya untuk tidak hidup dalam kesia-siaan. Saya tau betapa berartinya hidup saya bagi Dia yang menebus kehidupan saya. Saya yakin saya dapat bertumbuh lebih lagi dengan kasih karunia Tuhan.

Saya berdoa agar setiap kita tau betul siapa kita di mata Tuhan sehingga setiap kita dapat segera bangkit setiap kali kita terjatuh dalam kesia-siaan =) We're all a new creation in Him and we need to change by Him.

[Febryna HaLim]

Confidence, The Power Within You

Once, a motivator said that "No matter what the problem is, u could overcome every impossible thing with self confidence." Yes, he is true. But how we have a tenacious confidence? Because when we get into the higher level, we facing the higher problem. We absolutely will defeated by the problem if we don't have a tenacious confidence. So many people depend on the others, circumstance,

So now, how we have a tenacious confidence?
1. GreatLy rejoices
Number one habit is stay happy =) I always Love this passage " A happy heart is good medicine and a cheerful mind works healing, but a broken spirit dries up the bones." It's important to set our heart free from worries. Set our mind free from negatives thought because our negative thought can be an obstruction from hearing God's voice. Focus on God and He'll set us free. The problem is still as long as we live in this world, but God is still good all the time =) Keep praising Him whenever, wherever! When we keep praising Him, we change our focus from us to Him who is an almighty God.

2. Lean on the Lord.
I abhor those who pay regard to vain idols; but I trust in, rely on, and confidently lean on the Lord.
Psalm 31 : 6. In my Life, whenever im feel like giving up; i always remind my self that i need God. U need God. All of us need God. But sometimes we stand before God, so He can't do anything. We can have our own principle, we can have our own thought, we can have our own culture but all are vain if the truth is not the source of all. The truth is always give us freedom, the wrong belief will be destroyed us.

Now on, we can sing "God is my refuge and im not forsaken. God is my stronghold and im not defeated.

=)
[Febryna HaLim]

Change Me

Oftentimes we try until exhausted to change . . .
Our condition =)

We LiVe Like a person who Lose faith. Yeah, we say we believe God. But seems like there's no power within us. We Look down into ourself.

Today i want to remind that...
The same power that conquer the graves lives in you and me
His Love that resque the earth Lives in you and me

Lets now we pray to God
"Change me Lord so i can LiVe as u want me to LiVe"

1 John 4 : 4
Greater is He that is in you, than he that is in the world =)

Enjoy ur day^.-

Your Responsibility

I don't care how bad or good my past has been, i don't care how bad or good my circumtances are at the moment, there is something I CAN specifically do now that will make my future either better or worse and THE CHOICE IS MINE.

REALLY DO ACCEPT responsibility for your future, you are within one step of some monumental changes and some serious progress in your life. When u decided to accept responsibility for your actions, you accepted responsibility for your future.

Until you accept responsibility for your future, your future is left to chance, and chance is a cruel seductress.

-by Zig ZigLar, taken from Over The Top-


The notes before this im talking about how to have confidence which is one of positive attitude that we need to achieve more^^
N Now im talking about take a responsibiLity by reaLize that our past and our circumtances are not important thing that we have to focus iN.

Focus on response and not reaction, response keeps your action but reaction keeps you complaining.

Lets ReaLLy do^.-

Power

Pada dasarnya Qta hari ini ada di posisi qta ada skrg karna pilihan” qta di masa lalu, jadi jika qta tidak senang dg keadaan qta skrg pasti ada pilihan” yang salah yang qta lakukan di masa lalu.

Harus ada perubahan dalam cara anda menentukan pilihan jika anda ingin masa depan anda berubah sebab pilihan anda menentukan masa depan anda.

Taken from : The Power of Choise by Ps.Jeffrey

---------------------------------------------------------------------------------

Seringkali kita merasa tidak berdaya karna apa yang pernah terjadi di masa lalu kita sehingga mempengaruhi kehidupan kita hari ini, namun dari merenungkan kalimat di atas saya sangat bersyukur karna Tuhan begitu baik dalam hidup kita. Dia memberikan pada kita sebuah kuasa untuk memilih. Jadi, hari ini mari kita pergunakan kuasa yang Dia berikan bagi kita untuk tidak hidup secara sia-sia. Karna masa depan kita bisa berubah, tergantung dari cara kita menggunakan kuasa atau hak kita untuk memilih hari ini =) So, daripada merenungkan apa yang telah terjadi di masa lalu kita atau kebodohan-kebodohan yang pernah kita lakukan dimasa lalu, lebih baik kita merencanakan suatu permulaan baru =)

Hal yang sederhana tapi seringkali kita lewatkan.
Tanpa disadari akumulasi pilihan-pilihan buruk kita menjadi masa depan yang buruk.
So, stop it right now and make a decision to Live differentLy today =)
Accumulate good choise ---> Bright future that God has given to all of us.

SimpLe, yet powerfuL.
U can change your future by make a good decision each day of your LiFe, each day of your month, each minute of your hour, each second of your minute =)

He makes all things new. Praise Him ("(^.^)

By : Febryna Halim

Step by Step

Sudah lama saya merencanakan untuk mengambil kursus bahasa mandarin. Namun terus tertunda, sampai akhirnya bulan ini saya mengambil langkah untuk benar-benar mengambil kursus mandarin. Saya ambil private course yang gurunya datang ke rumah. Saya cukup kaget ketika buku acuan belajar yang ditawarkan kepada saya adalah untuk kelas 5 atau 6 SD. Jadi, saya disuruh memilih mau buku kelas 5 atau 6. Dalam hati "Waduh, disamain dengan anak kelas 5/6." Namun akhirnya saya memilih yang kelas 5 karna saya sadar level belajar saya memang lumayan kalo disetarakan dengan tingkatan SD.

Susah sekali belajar bahasa mandarin, rasanya mau berputus asa. Banyak alasan bagi saya untuk berhenti belajar. Pertama, susahnya minta ampun. Kedua, susahnya ampun-ampunan. Nulisnya, bacanya, nadanya. Rasanya kalo tidak punya kemauan yang cukup kuat saya pasti akan menyerah. Lagi, saya berpikir "Kapan jagonya kalo sekarang baru mulai dari tingkatan kelas 5 SD ;P" Long way to go...

Haish.....

Dalam perjalanan di atas motor saya tiba-tiba disadarkan tentang kata "BeLajar"

1. Purpose
Yang pertama kita harus punya tujuan sehingga kita tidak mudah patah semangat atau menyerah di tengah jalan. Jika kita tidak punya tujuan yang cukup kuat, maka dijamin kita akan mudah menyerah ketika tantangan itu datang. Sesungguhnya, tantangan tidak sebanding dengan apa yang akan kita capai di masa depan. Jadi, bisa bayangkan jika kita belajar tanpa tujuan. Seperti kita melewati waktu demi waktu, pergi kesana kemari tanpa tau untuk apa. Jadinya muter-muter, ngak maju, ngak mundur. What a boring LiFe, LiFe without a purpose.

2. Process
Saya suka belajar karna saya sangat sadar saya jauh dari sempurna dan tidak akan pernah sempurna. Karna itu saya suka sekali mengatakan "Learning is a process, a journey." Selalu ada hal yang perlu kita pelajari jika kita mau terus bertumbuh. Semakin tua, semakin beranjak dewasa, seringkali kita merasa kita sudah tau banyak sehingga kita berhenti belajar. Saya juga suka mengatakan bahwa "Learning is about put your knowledge into your action." Banyak juga orang sudah tua, sudah seharusnya dewasa tapi juga masih suka bersikap seperti anak-anak. Cos they stop learning.

Kenapa orang tua seringkali dikatakan ngak nyambung sama anak-anak mereka? Cos they stop learning. Mereka terjebak dalam "masa" mereka sendiri sehingga mereka tutup mata, tidak mau tahu tentang perkembangan masa sekarang. Again... They stop learning.

Bicara proses memang panjang, namanya juga proses yah :) Untuk memulai proses, kita harus membuka mata dan menyadari titik dimana kita berada hari ini. Tapi tidak untuk melemahkan semangat kita. Untuk belajar, tidak butuh gengsi. Copot gengsi, dan sadari kalo anda memang harus memulai dari titik dimana anda berada sekarang. Or u will never learn anything =) Seperti saya yang belajar mandarin, saya sudah sadar memang ya kemampuan saya setara dengan anak SD. Sadar aja ngak cukup but we have to take action to change something. Jika saya punya gengsi yang tinggi, maka saya akan bilang "Ngak mau les ah, masaaa gue sama dengan anak kelas 5 SD?" Oh yesss, awalnya saya gengsi! But i have to realize and take action atau selamanya saya tidak akan pernah bisa bahasa mandarin.

Karna itu, setelah kita memiliki tujuan, kita juga harus memiliki mental yang benar.
Remember, realize and take action.

---------------------------

Dalam hidup, jika anda terdorong untuk menyerah...

Evaluasi kembali tujuan anda. Apakah anda memiliki tujuan yang lemah sehingga anda terdorong untuk menyerah? Suatu kali saya pernah membaca kalimat "Sukses itu kayak naik gunung, kaLo anda berhenti mendaki dan hanya puas sampai pemandangan dimana anda berada saat ini; anda tidak akan pernah menikmati pemandangan yang luar biasa indah; jauh lebih indah di puncak gunung." Think about it!

Evaluasi kembali diri anda. Apakah anda memiliki gengsi yang cukup tinggi untuk mengakui bahwa ya, anda masih butuh belajar. Atau apakah anda berhenti belajar hanya karna anda pikir anda sudah cukup. Suatu kali saya pernah mendengar seseorang berkata "Tetaplah jadi gelas yang kosong sehingga anda bisa terus diisi." But i think seharusnya adalah "Tetaplah jadi gelas yang terisi, namun tetaplah mengisi sehingga anda bisa terua berbagi dan menerima, berbagi dan menerima."

Good Luck =)
Stay hungry, stay fooLish [Steve Jobs]

By : Febryna HaLim

Enthusiasm iN Love

Sudah sejak lama ...
Seperti tidak ada usaha lagi untuk merawat cinta yang tadinya membara.
Aku sudah berusaha terlalu lama seorang diri.
Mencoba belajar mengabaikan semua rasa terabaikan.
Dan tetap memberi cinta.
Herannya rasaku tidak berubah.
Bahkan kurasakan kasih yang lebih lagi.
Kupelajari kasih adalah tentang memberi.
Meski tidak diberi.
Kasih tidak mencari keuntungannya sendiri.
Meski aku merasa sudah memberi banyak.
Kadangkala kupikir ku bodoh.
Di dunia, tidak ada yang mau sendiri.
Bayangkan, dalam dunia dua orang aku tetaplah harus menjadi seorang aku.

Ku hanya bertanya-tanya "Bagaimana jika aku adalah seorang yang rapuh? Tentunya tidak akan ada kisah diantara kita."

Ku hanya bertanya-tanya "Tidakkah terlintas di pikiranmu bahwa sebuah hubungan adalah suatu perjalanan yang akan sangat membosankan jika kamu tidak lagi mengusahakannya."

Semoga aku dapat bertahan dan menahan diri untuk bertanya.
Sesungguhnya, aku tak tahan lagi...

Fear of God

The fear of the LORD is the beginning of knowledge, but fools despise wisdom and discipline [Proverb]

Membaca firman adalah suatu kebiasaan yang harus kita lakukan untuk dapat mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Namun, untuk menjadikan firman itu menjadi powerful dalam kehidupan kita dibutuhkan sebuah sikap yaitu takut akan Tuhan. Firman ngak akan jadi sesuatu yang membosankan!

Bagaimana firman dapat menjadi begitu powerfuL dalam hidup kita?

Menerima firman tsb dalam kehidupan kita.
Artinya menerima apa yang Tuhan katakan di dalam hati kita tanpa TAPI.
Contoh : kita menerima firman tentang mengasihi, pas sekali kita diperhadapkan dengan manusia yang menyebalkan kita membuat sejuta alasan untuk menolak firman. Tapi dia nyebelin banget, rese banget blablabla n bla :)hati kita jadi ngak damai sejahtera. Berbeda keadaannya kaLo kita merendahkan hati kita dan menerima firman tsb masuk dalam hati kita dan kita bertindak sesuai dengan apa yang Tuhan tlah katakan dalam hati kita, maka hidup kita akan dipenuhi oleh damai sejahtera.

Ingat, fokus kita adalah takut akan Tuhan. Jika kita hidup dengan takut akan Tuhan maka firman akan menjadi sesuatu yang sangat powerfuL dalam kehidupan qta dan tentu saja....

Kita akan menjadi anak-anak yang hidup di dalam nilai ilahi :)

5 HaL

1. Setelah semua penduduk desa memutuskan untuk berdoa untuk hujan, pada hari doa semua orang berkumpul tetapi hanya satu anak laki-laki datang dengan payung ...itulah FAITH

2. Ketika Anda melempar bayi di udara, dia tertawa karena dia tahu Anda akan menangkap dia ...
itulah TRUST

3.stiap malam kita pergi ke tempat tidur, tanpa jaminan akan hidup pada Pagi berikutnya tapi masih kita mengatur alarm di weker kami untuk bangun ...itulah HOPE

4. Kami merencanakan hal-hal besar untuk besok meskipun nol pengetahuan tentang masa depan atau memiliki kepastian dari ketidakpastian ...itulah CONFIDENCE


5. Kita melihat penderitaan dunia. Kita tahu ada banyak kemungkinan hal yang sama atau mirip terjadi pada kita. Tetapi masih saja kita terjatuh ...itulah EXPERIENCE

Sumber : Unknown

Are u a Thief or a Giver?


Dia yang mengajarkan sebuah kata "Pengorbanan" =)

Suatu siang di toko mama ada seorang pria yang beli aqua galon. Karna letaknya di depan saya berjalan mengampiri ke depan. Si pria nangkring di motornya, tidak turun sama sekali. Saya mengambil galonnya, mengambil uangnya dan kami sempat diam selama hampir stengah menit dan kemudian dia berkata kepada saya "Angkat sendiri?" Batin saya berteriak "Hah? Masa lu suruh cewe yang ngangkat!" Ngak mungkin saya meneriakkannya dalam dunia nyata karna itu sama sekali ngak sopan. Lantas saya menjawab "Masa saya yang angkat." Spontan dia menjawab "Rugi donk kalo gitu." Haishhhh, lagi-lagi saya temukan orang yang hanya mikirin untungnya sendiri.

Mungkin anda wanita dan anda kenal dengan seorang pria yang katanya mencintai anda namun dia meminta sesuatu yang melebihi batas berpacaran anda. Bodohnya, anda berserah.

Mungkin anda pria dan anda kenal dengan seorang wanita yang katanya mencintai anda namun ketika bisnis anda tidak berjalan lancar dan dia mencampakkan anda dalam masa-masa sulit anda.

Sounds familiar? =)

Yang hilang....
Bicara uang, mungkin bisa dicari kembali asalkan kita tidak hancur karena kehilangan yang mungkin tidak dapat kita duga.
Bicara harga diri, mungkin bisa dikembalikan karna harga diri tidak menyangkut apapun selain rasa aman.
Apapun yang hilang, kita tidak pernah bisa mengubah apa yang sudah terjadi di belakang namun kita memiliki kesempatan agar kita lebih bijaksana & terhindar dari kesakitan yang sebenarnya tidak perlu kita alami.

Tanpa disadari kita sering menjumpai orang-orang yang berhubungan dengan diri kita hanya karna mereka ingin mengambil keuntungan dari diri kita. Saya menyebut mereka sebagai "pengambil". Mereka muncul ketika mereka membutuhkan sesuatu dan hilang lenyap kerika mereka merasa sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka tidak layak disebut teman karna mereka take, take and take. Kita pikir kita sedang menjalin "sesuatu", are we expect too much? Bahagianya saya jika saya bisa memberikan sumbangsih yang positif bagi diri orang lain. Jika saya merasa dimanfaatkan, itu hal lain lagi. Tapi jika ada seseorang yang menjalin hubungan dengan saya karna mereka bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari saya, mereka memiliki masalah.

Saya sadar saya hidup di dunia yang kompleks dan segala hal telah menjadi rumit. Hal-hal yang mungkin ngak pernah kita duga bisa saja terjadi. Saya selalu memiliki prinsip untuk tidak menjadi sama dengan orang lain. Saya juga memiliki prinsip untuk membatasi pergaulan saya bersama jenis-jenis pengambil karna saya sadar saya akan jatuh ke bawah secara perlahan.

Kenali pergaulanmu!
Ya, kamu butuh mengenal dengan siapa kamu berhubungan karna pepatah bijak mengatakan "Kamu mengenal siapa kawan dan siapa lawan dalam masa-masa sulitmu." Namun seringkali ketika perasaan sudah berbicara dan hal menjadi begitu rumit. Hal ini seringkali kita jumpai pada wanita. Seringnya kita sadar ketika kita sudah hancur.

Saya memutuskan :
Banyak hal tak terduga, Ya! Saya tidak mungkin bersikap antipati pada setiap orang, Ya! Saya memiliki kendali atas perasaan dan keputusan pribadi saya, Ya! Karna itu, ngak perduli gimanapun orang di sekeliling saya memperlakukan saya, sayapun tidak ingin menebak-nebak namun saya memastikan diri saya tidak sedang menuntut apapun dari orang lain karna saya tidak berhubungan dengan mereka karna mereka dapat........... namun karna saya dan mereka dapat memakai karunia yang Tuhan telah berikan pada kami dan bekerjasama untuk menggenapi tujuan Tuhan dalan hidup kami.

Karna itu saya percaya...
Tuhan ngak pernah menempatkan orang-orang yang salah dalam hidup saya.

Saya juga dengan sukarela memberi yang terbaik karna saya percaya bahwa jauh lebih baik memberi daripada menerima.

Everybody think how to get sehingga mereka stress dan depresi karna mereka menerima jauh lebih rendah daripada yang mereka harapkan. Hal tsb menimbulkan masalah dalam hidup mereka. Berkepanjangan... Ngak ada yang bahagia, karna itu.. BaikLah qta muLai berpikir apa yang dapat qta berikan dibanding apa yang dapat qta ambil..

No matter who u were but now, do u want to apply as a giver? =)
God bLess you abundantly^.-

LiFe and what it can make u

Mama menuduh papa begini...
Papa menuduh mama begini...
Ngak ada habisnya permasalahan di keluarga kami yang permasalahannya sebenarnya yah itu-itu ajah =) Rumah selalu rame untuk masalah yang sebenarnya ngak perlu dibesar-besarkan. The point is ... kalo qta udah memandang seseorang buruk, menilai dia buruk maka akan sedikit sekali kemungkinannya qta bisa menerima orang tersebut dan memperlakukan orang tsb dengan baik. Ngak pernah ada solusi. Jika ada permasalahan yang terjadi, tidak ada yang mau mengambil tanggung jawab. Kurasa smua telah lelah, yang ada saling melemparkan kesalahan. Dia yang salah, bukan saya. Dia yang seharusnya bertanggung jawab. Saya sebagai seorang anak ngak jarang mengeluh. Namun ku sangat sadarrrr. Ini akan menjadi yang orang-orang sering sebut sebagai keturunan. Akan terus menurun ke generasi sekian jika saya terus mengulangi perilaku ato habit yang sama.

Sebagai keluarga dan anak tertua di rumah ini, terbentuk dimana aku harus belajar bertanggung jawab dan mengatasi semua yang terjadi dalam keluargaku. Banyak yang sudah terjadi di dalam keluarga ini. Dalam usia yang masih relatif muda, aku dituntut untuk bertanggung jawab dan menanggung serta mampu mengatasi semua yang terjadi. Kadang aku lelah, tapi kehidupan tidak mengijinkan aku untuk menyerah kalah begitu saja pada peristiwa.

Kejadian demi kejadian sempat mempengaruhi kami dan membawa bagian keluarga kami kepada perangai atau kebiasaan buruk, sebagai konsekuensinya kami sekeluarga harus menanggung penolakan dari beberapa kalangan. Memang hidup itu terus maju dan kamipun terus maju melanjutkan hidup kami tanpa mau menoleh ke belakang. Namun ada saja mereka yang mengingatkan kami pada masa lalu kami yang membuat kami seakan-akan bagian masyarakat yang tidak lagi diberikan kesempatan untuk memulai suatu yang baru. Sebagai bagian keluarga, batinku memberontak merasa tidak adil. Namun ku ingat lagi bahwa pembelaan datang nya dari Tuhan. Anggapan orang lain seharusnya ngak menghalangi kami untuk terus melangkah maju ke masa depan yang Tuhan tlah tetapkan bagi kami.

Hari ini ada sebuah tekad dari hati jika aku merenungkan apa yang terjadi dalam keluargaku adalah... aku ngak akan membiarkan diriku menjadi seseorang yang biasa dengan alasan latar belakang keluarga yang tidak seindah surga ;p

Cayo!

Bersembunyi

Zaman sekarang manusia suka ngacak-ngacak, membolak-balikkan sesuatu. Sudah tidak ada kebenarankah dimuka bumi ini? Hehe, lebai dikitttt ;p

Apa yang Tuhan suruh lakukan dengan sembunyi-sembunyi kita lakukan terang-terangan, apa yang Tuhan suruh jangan lakukan eh kita sembunyi-sembunyi lakukan. Manusia tidak punya mata selain mata jasmani mereka, mereka hanya percaya apa yang mereka lihat tapi berbeda dengan Tuhan kita. Serammmm =D

Jadi sadar diri selama ini suka menonjolkan apa yang baik di hadapan orang lain, bicara lebih banyak, menjelaskan lebih banyak, berharap orang bisa mengerti maksud yang sesungguhnya namun ternyata tidak dan kena batunya sendiri. Salah diri sendiri tidak bijaksana. Tapi ngak salah yah ngak pengalaman. Orang bijak yah orang yang selalu bisa belajar dari kesalahannya ( ternyata ada bijaknya juga, hehehe ). Cucol sedikit disini n back to topic perenungan tentang melakukan yang benar.

Nyinggung sedikit motivasi kita dalam melakukan sesuatu dari holy bible.


Giving to the Needy

1 "Be careful not to do your 'acts of righteousness' before men, to be seen by them. If you do, you will have no reward from your Father in heaven.

2 "So when you give to the needy, do not announce it with trumpets, as the hypocrites do in the synagogues and on the streets, to be honored by men. I tell you the truth, they have received their reward in full.

3 But when you give to the needy, do not let your left hand know what your right hand is doing,

4 so that your giving may be in secret. Then your Father, who sees what is done in secret, will reward you.
Prayer

5 "And when you pray, do not be like the hypocrites, for they love to pray standing in the synagogues and on the street corners to be seen by men. I tell you the truth, they have received their reward in full.

6 But when you pray, go into your room, close the door and pray to your Father, who is unseen. Then your Father, who sees what is done in secret, will reward you.

7 And when you pray, do not keep on babbling like pagans, for they think they will be heard because of their many words.

8 Do not be like them, for your Father knows what you need before you ask him.

16 "When you fast, do not look somber as the hypocrites do, for they disfigure their faces to show men they are fasting. I tell you the truth, they have received their reward in full. 17But when you fast, put oil on your head and wash your face, 18so that it will not be obvious to men that you are fasting, but only to your Father, who is unseen; and your Father, who sees what is done in secret, will reward you.