Kemarin Mama saya pulang Medan karna nenek meninggal. Tanpa persiapan beli tiket jauh-jauh hari karna emank berangkat tanpa rencana (kematian merupakan kejadian dadakan), Papa anter Mama ke bandara pagi-pagi banget supaya dapet tiket yang palinggg pagiii. Ada satu kejadian manis yang mungkin Mama ngak sadari...
Papa bangun jam 4 pagi, masak air panas buat Mama mandi supaya Mama ngak kedinginan =))
Papa juga sibuk telepon supaya Mama di Medan ada yang jemput.
Papa juga sibuk telepon adiknya yang temenin Mama di Medan supaya Mama ngak "kenapa-kenapa".
Papa "terlihat" BT kaLo telepon Mama ngak diangkat-angkat.
Kemarin ngobrol-ngobrol sama Papa, seperti biasa Papa yang lebih banyak bicaranya...
Dia buka rahasia "dia berdoa buat keluarga kami terus semenjak Mama sakit kanker 1 tahun siLam".
Papa juga sempat biLang sedang nabung "setengah mati " supaya bisa kasih adik keciL perempuan saya uang ketika dia puLang.
Papa yang disela-sela pembicaraannya tentang berdoa bilang "Makanya kaLo kalian pulang agak malem papa udah ngak mau khawatir, cuma kalian sebagai anak kaLo puLang agak maLem yah telpon aja ke rumah." (Papa ngomong begini seharusnya aku sudah paham apa yang aku harus lakukan sebagai anak).
Mama juga pernah cerita di hari-hari yang saya tidak pernah Lupa, ketika saya menghabiskan waktu berduaaa saja bersama Mama di waktu-waktu kami harus menghadapi kenyataan pahit bahwa sakit Mama tidak sepele. Waktu kami masih kecil, waktu keadaan ekonomi kami lebih baik dari hari ini, waktu Papa Mama jalan-jalan keluar negri tanpa kami, Papa selalu wanti-wanti Mama supaya beLikan kami barang-barang yang harganya tidak murah dan tentu saja berkualitas.
Seseorang yang saya pikir tidak menyayangi keluarganya ...
Seseorang yang saya pikir hanya memikirkan dirinya sendiri ...
Sehingga berulang kali saya harus belajar mengampuni dia ...
Bagi banyak orang, Papa adalah pribadi yang menyenangkan ...
Bagi banyak orang, Papa adalah pribadi yang baik hati & menyayangi keluarga sendiri ...
Saya sempat sinis ...
Itu bagi mereka ... Mereka ngak pernah tau kalo blablabla n bla ...
Sekarang saya pikir adalah sebuah kehormatan saya bisa memiLiki mereka sebagai keluarga & saya pikir saya bisa belajar banyak dari mereka & saya terbentuk sangat banyak dari apa yang mereka investasikan dalam diri saya.
Yang buruk, beruntung saya punya Tuhan yang terus menerus membenarkan & memperbaharui saya.
Yang baik, beruntung juga saya punya Tuhan yang memberikan semuanya bagi saya.
Seperti quote yang biLang "If we judge people, we don't have time to Love them."
But for me "If we Love people, we don't have time to judge them."
So im asking to God for abundant Love for me and my famiLy =)
Buat saya, keluarga adalah prioritas utama.
Mereka paling kenal siapa saya.
Mereka menasehati dengan penerimaan, bukan penghakiman.
Kami sering berselisih paham, karakter kami tidak sama.
Kami sering beradu pendapat dengan intonasi "apa adanya" karna kami tahu masing-masing ingin yang terbaik buat yang lainnya.
Kami terus terang mengatakan pendapat, tidak membicarakan di belakang.
Kami punya waktu-waktu berkualitas.
Kami nonton bareng (thanks God punya Mama & Papa yang "down to earth").
Keluarga kami ngak pernah sepi, jadi kalo ada yang pergi, sepiiiiiiii sudah.
Whereever we go, the best pLace in the worLd is...
a pLace called HOME =)
[Febryna Halim]
FamiLy is . . .
Label:
FamiLy,
Wonderful Life
- 25 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar