Kalimat Roman Yang Tak Mau Terlupakan

Inspirasi datang tiba-tiba untuk Roman Indonesia.

Ngak perduli apa yang terjadi, asal ada kamu di samping aku. Itu udah cukup buat aku.
Ngak ada yang lebih menyedihkan dari prasaan tlah disia-siakan.
Menjadi yang terbaik, dengan atau tanpa kamu.

We're SpeciaL

Nothing special unless we try to create something special. We're not created for ordinary

[Febryna Halim]

Layaknya Hidup

Kalau ada orang yang rela mati demi sesuatu yang berarti,harusnya kita yang hidup diingatkan untuk rela hidup juga demi sesuatu yang berarti. Setiap waktu itu karunia Tuhan. Dia bisa aja menghentikannya. Tapi kalau Dia tidak melakukannya, kita semestinya hidup dengan lebih baik.

[Febryna Halim]

One Afternoon With My LiL Brother

Orang dewasa harus mengalah sama anak kecil. Kalo orang dewasa ngak mengalah artinya orang dewasa kekanak-kanakan
Ryan Halim


My Lil bro Ryan berumur 8 tahun, tapi dia seperti memiliki pandangannya sendiri dan cenderung keras kepala. Dia tidak menerima sesuatu begitu saja tanpa proses berpikir. Saya mencoba menyelami cara berpikirnya, mencoba menemukan alasan dibalik kekurangtaatannya. Saya bukan tipe orang yang suka marah-marah dan menghakimi dengan kata-kata "Koq nakal banget sih, dll." Saya percaya selalu ada alasan dibalik perilaku seseorang. Begitu pula dengan seorang anak. Meski mereka masih kecil, mereka juga memiliki "suara" yang rindu untuk didengar. Bagaimana kita berharap untuk didengar dan dipatuhi jika kita tidak menghargai mereka.

Sore ini dia berulah dan orang rumah memarahinya. Kejadian tersebut sering terjadi, orang rumah berteriak kepada dia dan dia balas berteriak.

Saya suka sekali dengan dia. Dia manis dan enak diajak bicara. Dia bicara apa adanya dan seringkali saya bisa mendapat hal indah dari hanya sekedar berbincang ringan dengan dia. Seperti sore ini ketika dia berulah. Dia ngedumel dan saya tau jelas tidak enak sekali dimarahi, anak-anak selalu punya alasan untuk bertingkah. Mereka masih polos dan tidak mungkin merencanakan untuk melakukan hal-hal buruk. Setelah dia selesai mandi,saya manjakan dia, dia duduk di pangkuan saya. Kami ngobrol. Saya tanya ini dan itu, menjawab pertanyaan dia dengan cara lucu sehingga kami berulang kali tertawa ringan. Bertanya ini dan itu padanya dengan intonasi lembut dan kalimat bukan tuduhan, dan entah kami berbincang sampai mana ketika ia berinisiatif untuk mengambil secarik kertas agar dapat menuliskan kalimat yang katanya sulit ia katakan dan memberikannya pada saya. Sebaris kalimat yang saya tulis di atas. Ada pesan yang ingin dia sampaikan :) Dari dasar hatinya, ia rindu didengar.

Saya masih muda ketika menuliskan ini, belum menikah dan belum memiliki seorang anak. Saya hanya tau ketika kecil dan sampai sekarang, saya ingin didengar oleh mereka yang kami sebut Papa dan Mama. Entah apa sebabnya, sulit sekali mendapatkan kesempatan untuk didengar. Kalimat yang terdengar seperti kalimat-kalimat perintah, seakan-akan kami tidak pernah dewasa.

Ryan baru berumur 8 tahun dengan pemikiran yang luar biasa.
He will bLess our nation, 10-15 years from now :)
Amen!

[Febryna Halim]

Passion Seseorang

Kemarin saya bertemu dengan langganan mama, beliau adalah seorang wanita, pengacara sekaligus ibu gembala. Beliau masih melanjutkan studi di bidang teologia. Melihat wajah beliau yang terlihat jelas sangat lelah, saya memberanikan diri untuk bertanya

"Ibu pasti capek banget yah?"
Beliau menjawab "Iya. Tidur sehari cuma 4 jam."
Sayapun bertanya lagi "Ibu kalo kecapean gini kalo ketemu klien gimana? Ngak enak donk?"
Saya sendiri kalo udah ngantuk atau merasa lelah, aduh rasanya otak ini memerintahkan tubuh ini untuk istirahat di tempat.
Dia menjawab saya dengan sebaris kalimat biasa "Oh enggak donk deeeeeee, udah bertahun-tahun kerja jadi pengacara. Saya suka sekali. Kalo udah nanganin kasus semangat lagi."

Sekilas saya melihat binar-binar di matanya, menghapus bayang-bayang wajahnya yang kusut beberapa menit yang lalu.

Saya mendapat pelajaran dari ibu tersebut mengenai passion. Setiap orang memiliki passion, sesuatu yang membuatnya bergairah dan rela melakukannya meski tanpa dibayar. Seseorang pernah menafsirkannya dengan baik mengenai passion, saya mengingatnya kurang lebih sebagai sesuatu yang anda cintai dan pasti akan anda kerjakan jika anda tidak memikirkan masalah uang. Alias andai uang bukan menjadi masalah anda, anda pasti akan mengerjakan hal tersebut.

Dengan bahasa yang lebih ringan, maksudnya kalau kita kerja biasanya kan supaya dapat uang untuk hidup karna kita hidup di dunia yang kebutuhannya dibayar pake cash. Nah, kalo andai uang sudah tidak menjadi masalah buat kita, apa yang sekarang kita kerjain akan tetap kita kerjain atau malah kita kerjain hal lain yang sebenarnya kita suka?

Kalau anda berbaik hati bertanya "Kalo kamu gimana?" Saya akan terus terang kalau saya yakin saya belum mengerjakan passion saya, saya tidak dapat melakukan apa yang saya ingin lakukan. Intinya, ngak bisa berekspresi. Memperhatikan kesehatan mama menjadi fokus saya saat ini sehingga saya memutuskan untuk mengambil tanggung jawab yang tadinya mama kerjakan ketika mama belum divonis menderita kanker. Sekarang saya percaya mama sehat, tapi tentunya mama sudah tidak boleh beraktivitas selayaknya orang biasa.

Ketika melihat ibu itu kemarin, saya ingin sekali menjadi seperti beliau. Ibu itu dapat mengerjakan passionnya dan merasa puas dalam kehidupan karna mengerjakan apa yang dicintai dengan maksimal. Dengan keadaan toko Papa Mama yang buka dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam membuat saya kehilangan stamina serta waktu saya untuk mengembangkan diri saya. Sudah 1 tahun terakhir, laptop menjadi teman saya yang setia. Sayapun kehilangan interaksi sosial dengan mereka yang disebut teman,bersyukur teman adalah mereka yang tidak selalu kelihatan tapi kita tahu bahwa mereka selalu ada. Hmm, saya juga ngak bisa seenaknya mendapat jatah malam minggu. Bisa dihitung dengan jari. Saya paling suka hari Minggu. Seminggu sekali pergi ke tempat ibadah merupakan refreshing yang menyegarkan jasmani rohani saya. Untuk keluar rumahpun saya harus memastikan ada orang lain yang menggantikan tanggung jawab saya di rumah untuk beberapa jam saja. Itupun harus menyesuaikan dengan mood orang lain.

Situasi ini membuat saya hampir-hampir sulit melihat masa depan seperti apa yang akan saya miliki. Namun, saya tetap menaruh iman percaya saya kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah menaruh mimpi dalam hati kita untuk sekedar menjadi mimpi belaka. Seorang bijak juga menyarankan jika kita tidak dapat melakukan hal yang kita cintai, maka kita diajar untuk mencintai apa yang kita lakukan.


Saya disini masih menunggu waktunya, karna saya percaya untuk segala sesuatu ada waktunya =)Saya percaya bahwa ada kenikmatan pada setiap musim kehidupan