Agar Saya Dapat Menjadi Pengaruh


Saya yakin setiap kita ingin menjadi pengaruh dimanapun kita berada. Sayangnya, pengaruh seringkali dikait-kaitkan dengan reputasi sehingga kebayakan orang mencoba untuk eksis supaya punya reputasi yang baik. Apa yang dilakukan sepenuhnya untuk membentuk image "siapa saya di mata orang lain" dan bukan mencerminkan "siapa saya yang sebenarnya".

Mungkin anda ingin tau gimana sih caranya untuk menjadi pengaruh dengan keunikan yang anda miliki. Ijinkan saya sharing sedikit tips-nya disini :

1.Be Original
Yang pertama, anda harus menjadi diri sendiri. Anda harus tahu bahwa anda diciptakan dengan sebuah kekuatan yang dapat anda gunakan untuk menjawab kebutuhan orang lain dan anda diciptakan di abad ini untuk menjawab permasalahan di abad ini. Anda tidak dapat meniru apa yang orang lain lakukan karena hal ini berkaitan dengan kekuatan dari dalam diri anda sendiri.

Masalahnya, tidak banyak orang tau apa yang menjadi kekuatannya sehingga kebanyakan orang malahan bermain di area yang sebenarnya bukan area kekuatannya. Kegagalan demi kegagalan pun dialami, yang akhirnya membuat orang tersebut frustasi. Rasa frustasi pada akhirnya membuat seseorang putus asa dan hidup berdasarkan apa kata orang atau berusaha menjadi orang lain karena ia menganggap jati dirinya sudah hilang bersama dengan harga dirinya akibat kegagalan demi kegagalan yang terjadi.

Anda diciptakan dengan sebuah kekuatan yang dapat anda gunakan untuk menjawab kebutuhan orang lain.


2.Be Sincere
Untuk dapat menjadi pengaruh, ujian datang ketika apa yang kita lakukan tidak dihargai orang lain atau ketika kita belum melihat tidak ada perubahan yang terjadi atas apa yang kita lakukan. Darisanalah kita diuji. Apakah perbuatan kita mencerminkan siapa diri kita sebenarnya ataukah hanya tindakan manipulasi untuk membentuk reputasi kita di mata orang lain.

3.Loving, Caring, Sharing
Anda tidak mungkin jadi orang yang egois jika anda mau jadi pengaruh. Kasih harus menjadi motivasi anda, memperhatikan dan berbagi harus menjadi tindakan nyata dari kasih yang anda miliki. Anda tidak mungkin dapat menjadi pengaruh jika anda tidak belajar memperhatikan kebutuhan orang lain dan anda tidak mungkin dapat menjadi pengaruh jika anda tidak mau berbagi.

Yang pasti, seseorang yang berdampak adalah seseorang yang berani berdiri untuk suatu hal yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran. Jangan berkompromi, apapun alasannya.

Stop Wish For A Real Friend, Be One!


Jika anda sedang merindukan keberadaan seorang teman sejati, mungkin anda perlu berhenti bertanya bagaimana agar anda dapat memiliki satu orang teman sejati dan mulai bertindak menjadi seorang teman sejati bagi orang lain. Anda harus berhenti menilai apakah orang-orang di sekitar anda atau teman yang anda miliki layak menyandang predikat sebagai teman sejati dalam hidup anda dan mulai bersikap layak memiliki seorang teman sejati.

Anda tentu tidak ingin berteman dengan seseorang yang menuntut anda menjadi seseorang yang ia inginkan bukan? Anda tentu lebih memilih untuk berteman dengan orang yang mengijinkan anda menjadi diri anda sendiri namun menjadi teman yang berani berkata apa adanya jika anda melakukan hal-hal yang "bodoh".

Krisis Yang Sebenarnya


Hari-hari ini kok rasa-rasanya manusia menjadi semakin berpusat pada dirinya sendiri yah? Semua selalu tentang saya, saya dan saya. Hari-hari ini sudah biasa jika seseorang mengorbankan kepentingan banyak orang demi kepentingannya sendiri ataupun demi kepentingan sekelompok orang. Sangat sedikit orang yang mau berkorban. Sebaliknya, masing-masing berusaha sedemikian rupa untuk melindungi dirinya sendiri. Mungkin itu kenapa perpecahan terjadi dimana-mana. Dalam menjawab permasalahan global, kepentingan pribadi ditenteng ( baca : dibawa ) kemana-mana.

Saya mengerti kalau semua orang pasti memiliki permasalahan dan kepentingan masing-masing. Sulit kalo kita mau mikirin masalah yang kita sendiri tidak terkena dampaknya secara langsung sedangkan kita sendiri aja udah dibikin pusing sama masalah kita sendiri. Boro-boro mikirin orang lain. Sounds familiar, huh?

Sayapun memiliki masalah pribadi. Tapi itu bukan berarti kita boleh tutup mata terhadap permasalahan global. Bahkan menurut saya, kita itu ada untuk menjawab permasalahan global. Permasalahan global bukan hanya menjadi tanggung jawab satu atau dua orang, bukan juga hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sebuah organisasi yang khusus didirikan untuk menjawab permasalahan yang ada.

Permasalahan global harus menjadi tanggung jawab kita bersama.


Setiap kita harus mengambil bagian dan berkontribusi terhadap sebuah kemajuan yang kita inginkan untuk terjadi.


Tampaknya kita harus bertanya pada nurani sendiri, "pantaskah kita hanya duduk diam dan melulu bersikap prihatin terhadap kondisi yang terjadi?"


Saya selalu percaya jika saya ingin melihat perubahan, saya yang harus menjadi agen perubahan itu sendiri. Perubahan selalu dimulai dari diri saya dan oleh karena itu saya selalu mengingatkan diri saya. Masalah apapun yang saya hadapi, saya memegang prinsip bahwa sayalah yang harus berubah, bukan orang lain. Memang tidak mudah, benar sekali tidak mudah. Untuk dapat melakukannya, kita harus mengorbankan banyak hal. Yang terutama adalah ego kita sendiri.

Pendekatan saya terhadap suatu masalah harus berubah
Jika sebuah permasalahan timbul, apa yang menjadi tindakan kita? Panik? Marah? Ngomel? Mengeluh? Lantas, apakah tindakan kita menjadikan permasalahan lebih baik?

Saya harus melakukan sesuatu untuk melihat perubahan
Andai suatu masalah ngak pernah selesai nich, apakah anda berharap ada seseorang yang mau berkorban atau anda yang mau berkorban untuk melihat perubahan terjadi?

Indonesia Needs You, Semangat Baru Bagi Indonesia


21 November 2011, tim Garuda Muda melawan Malaysia untuk memenangkan emas bagi Indonesia. Satu bangsa duduk di depan layar, tua atau muda, ngerti bola atau ngak ngerti bola, layar besar atau layar kecil, sendiri atau rame-rame. Bersatu dan bersemangat menyerukan "Ayo Indonesia Bisa".

Tidak semua anak bangsa ikut menyorakkan "Ayo Indonesia Bisa". Masih ada segelintir orang yang menganggap seruan "Ayo Indonesia Bisa" hanya omong kosong belaka. Mereka mencemooh, mencibir, sinis dan cenderung negatif akan keadaan bangsanya. Memang berkomentar lebih mudah, namun sadarkah engkau hai anak bangsa? Kemajuan suatu bangsa merupakan tanggung jawab setiap individu yang terdapat di dalamnya.

Kemenangan belum dapat dipastikan ketika anak bangsa memanjatkan seruan dan doa, memohon bagi kemenangan Indonesia. Indonesia membuktikan kesatuan di tengah keberagaman. Sebagai bukti, para netizen Indonesia kembali membuat Indonesia menjadi trending topics di Twitter. Saya bangga menjadi seorang Indonesia! Ayo Indonesia Bisa!

Berikanlah dukungan yang sepantasnya hai anak bangsa. Ketika bangsa sedang terpuruk, jatuh dan berusaha bangkit, satu per satu anak bangsa harus bangkit dan mengambil inisiatif sebagai seorang individu untuk memikul tanggung jawab atas kemajuan bangsanya. Lihatlah Garuda Muda. Berlari tak kenal lelah, maju untuk berdiri di titik terdepan sebuah peperangan untuk merebut kemenangan bagi Indonesia. Ayo kamu juga pasti bisa!

Pertandingan malam itu berakhir dengan kemenangan yang tertunda bagi Indonesia (baca : kalah). Namun, Garuda Muda telah menyatukan hati anak bangsa dengan semangat baru "Ayo Indonesia Bisa". Baik sekali Garuda Muda. Kami bangga.