Siapa Yang Dapat Saya Percaya?


Saya pernah katakan di tulisan saya sebelumnya dimana tertulis "Saya yang memilih masukan siapa yang saya dengar." Kebanyakan orang mungkin membacanya dan memberikan tanggapan yang sinis. Saya juga pernah menerima protes dari beberapa orang. Ini pemikiran saya ...

Suatu ketika ada seorang pemimpin yang memimpin sebuah organisasi, beliau dapat dikatakan cukup sukses. Ketika bertemu, pemimpin tersebut dalam pernyataanya meminta saya untuk mempercayai dia untuk mengambil pilihan yang sudah ia pilihkan bagi kami. Logika saya cukup lantang sehingga suara hati saya berteriak "Baru juga kenal and suruh saya percaya?"

Keperdulian seringkali hadir dalam bentuk yang tidak diinginkan.

U know, Anda tidak dapat memberikan kepercayaan Anda kepada sembarangan orang. Kita mempercayai seseorang dan dapat mendengarkan dia karena dedikasinya terhadap kehidupan kita. Saya sempat share juga di artikel sebelumnya kalau mreka yang memiliki faith and trust terhadap diri saya yang dapat saya berikan trust untuk memberikan advice bagi hidup saya. Cos u know, banyak banget yang akan criticise diri kita tanpa mengenal siapa diri kita sesungguhnya. Mereka hanya suka mengkritik karena mencoba fixing hidup orang lain dengan kehidupan mereka sehingga kita bisa kehilangan our uniqueness jika kita mendengar suara-suara negatif tersebut terlalu banyak. Anda dapat melihat siapa yang benar-benar memiliki hati yang perduli.

Anda tidak dapat memberikan kepercayaan Anda kepada sembarangan orang.

Keperdulian bukan hadir dalam bentuk yang diinginkan. Keperdulian seringkali hadir dalam bentuk yang tidak diinginkan. Ketika Anda mendengar apa yang tidak ingin Anda dengar. Ketika Anda menerima sebuah teguran sekaligus tepukan di pundak yang mengatakan "Saya percaya kamu bisa." dan bukannya "Kok gitu aja ngak bisa-bisa." Seseorang yang tidak meninggalkan Anda hanya karena Anda sudah terlalu putus asa dengan kehidupan Anda sendiri. Seseorang yang mempercayai yang terbaik dari diri Anda dan see things that can't be seen by eyes. Seseorang yang terlalu perduli sehingga tidak tega membiarkan Anda kembali kepada kehidupan yang biasa. Seseorang yang mempercayai yang terbaik masih ada di dalam diri Anda.

A Very Few Great Friends


Beberapa hari lalu meditate on audio sermon by Ps.Jeffrey Rachmat yang judulnya Time & Relationship. Beliau bagiin beberapa stage relationship di dalam sermon nya. Yang saya mau bagiin adalah apa yang saya dapatkan dari perenungan saya.

Untuk orang yang suka sama hal-hal yang berhubungan dengan people, ngak sulit untuk saya memiliki banyak teman. Saya juga ngak pilih-pilih. Di satu sisi saya orang yang terbuka yang ngak sungkan membagikan apa yang saya alami di dalam kehidupan, that's why blog ini ada :) Tapi di sisi lain saya benar-benar menjaga diri untuk setiap masukan yang saya dengar. Saya yang memilih masukan siapa yang saya dengar.

Banyak tipe-tipe teman. Ada yang hanya sebatas kenal tapi saya juga ngak ingin kenal mereka lebih jauh. Ada yang jadi temen tapi ya temen biasa aja. Ada juga temen tapi ya kok rasanya ngak begitu banyak manfaat yang saya dapatkan dari mereka, temen-temen yang buat ngumpul doank gitu. Ada lagi temen yang nyari kalo lagi susah aja. Hehehe. Kalo yang ini banyak and saya ngak protes, kehormatan kalo mereka bisa nyaman untuk share dan saya yang people person tentu menyambut dengan senang hati. Tapi kalo diingat-ingat apa kamu punya temen yang kamu bisa andalkan dan bisa kamu dengar?

Kualitas kehidupan kita ditentukan dari pergaulan kita. Itu bener banget. Tanpa disadari kehidupan berpikir kita dikendalikan oleh lingkungan yang membentuk kebiasaan kita. Kalo kita bertemen sama orang yang hidupnya fun aja, hidup kita akan muter-muter seputar mencari kesenangan hidup aja. Happy Happy. Tapi, apakah kehidupan demikian adalah kehidupan yang bermakna?

Kualitas kehidupan kita ditentukan dari pergaulan kita.

Kita diciptakan dengan potensi atau talenta yang dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan orang lain sehingga kehidupan kita dapat menjadi blessing buat orang lain. Seringkali kita ngak lihat potensi tersebut, tapi make sure kita dikelilingi oleh great people sehingga lewat mereka, kita bisa melihat greatness yang juga ada di dalam diri kita.

Kita diciptakan dengan potensi atau talenta yang dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan orang lain sehingga kehidupan kita dapat menjadi blessing buat orang lain.

Saya menghitung hanya ada sangat sedikit teman di dalam kehidupan saya yang mampu menginspirasi saya dan terutama yang mendorong saya menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika saya renungkan sepanjang tahun ini, wajah-wajah mereka terpampang jelas di benak saya. Mereka yang udah invest di dalam diri saya. Mereka yang berbeda dari kebanyakan orang. Mereka yang memiliki faith pada diri saya, memberikan saya trust untuk menjadi bagian kehidupan mereka dan yang terlebih dahulu melihat potensi yang ada di dalam diri saya jauh sebelum saya memiliki kemampuan untuk melihatnya.

Merekalah orang-orang yang menginspirasi saya untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Merekalah tempat saya dapat memberikan trust saya karena mereka terlebih dahulu memiliki faith terhadap diri saya. Saya dapat melihat ketulusan mereka dan desire mereka untuk melihat saya menjadi seseorang yang lebih besar. Sehingga saya dapat menutup tahun ini dengan mensyukuri orang-orang yang sangat sedikit tersebut di dalam hidup saya.

Nama yang saya ngak bisa sebutkan disini satu per satu but i really thank you guys :)