What Carelessness & Complacency Did

Simpletons, don't wallow in ignorance.
Cynics, don't feed others with your cynicism.
Idiot, don't refuse to learn.

Have no a deaf ear.
Don't keep your ignorance.

Don't wait until the roof falls and your whole life goes to pieces.
Don't wait until you show rubble and ashes when the catastrophe strikes.
Don't live in your own way.

Love the knowledge with fear of God.

Carelessness kills and complacency is murder.


Source : Proverbs

Know The Real Blessings

God made sky and soil, sea and all the fish in it.

He always does what he says
He defends the wronged
He feeds the hungry
God frees prisoners
He gives sight to the blind
He lifts up the fallen

God's in charge—always.
Source : bible

Put your hope in God and know real blessing!
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-


Dear friends,
See how beautiful He is. It made me cry.

God embraces you with His Love.
God loves you, friends.

Show Me Your Faith and I Will Throw Away My "Gengsi"

Pernah ngak sih kamu ada dalam sebuah situasi dimana kamu bisa menebak kira-kira akan gimana jadinya kalo temen kamu, sahabat kamu, keluarga kamu atau siapapun itu tetap mempertahankan keputusannya yang jelas-jelas salah?

Kita manusia diberikan suatu kemampuan yang melebihi makhluk lainnya, kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk. Setiap kita diberikanNya, tapi yang membedakannya adalah mereka yang memilih untuk mengingkariNya dan mereka yang memilih untuk mentaatiNya. Apakah posisi kita akan slalu sama? Tentu saja tidak. Kadang-kadang ada waktu dimana kita juga bisa menjadi "tidak waras" karena mungkin dipengaruhi oleh apa yang terjadi di sekitar kita.

Sedih rasanya kalo kita sebagai manusia yang sedang ada di sisi "waras" melihat kalau orang yang kita kenal sedang berjalan di sisi lainnya. Tentu kita akan melakukan berbagai macam cara agar orang tersebut mau berpindah ke sisi kita. Apalagi kalau orang tersebut adalah orang yang kita sayangi. Sayangnya, tidak semudah itu seseorang berganti haluan.

Dari sini, gue menarik kesimpulan kalo pertobatan itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kelembutan hati. Kelembutan hati bukan merupakan tanda bahwa seseorang itu lemah. Kelembutan hati tidak memerlukan gengsi, karna hal tersebut menuntut kita untuk menanggalkan gengsi.

Beberapa kali, gue tau gue buat keputusan yang salah karna waktu itu gue lagi "tidak waras". Tapi bersyukur kalo ada orang-orang yang dengan lantangnya menyadarkan gue. Memang tidak enak rasanya, tapi lagi-lagi ketika logika gue mulai mencari suatu pembenaran atas sikap gue, gue tidak menemukannya.

Dari sana gue belajar untuk menerima kesalahan orang lain dengan terlebih dahulu menyadari bahwa gue juga memerlukan kesempatan untuk diterima sebagai seseorang yang sedang menjalani proses.


Kalo kita pikir kehidupan seseorang sudah berakhir hanya karna satu masa dimana ia membuat keputusan yang salah, kita salah besar. Bukankah setiap kita memerlukan orang lain yang percaya akan yang terbaik dalam diri kita sekalipun diri kita sedang berada dalam keadaan tidak percaya?

Show Me Your Faith and I Will Throw Away My "Gengsi"
:P

Seorang Pesimis Kehidupan

Beberapa kejadian yang gue alami di dalam hidup, membuat gue meragukan keberadaan teman sejati. Gue bukan termasuk tipe orang yang sulit untuk berteman, gue berteman dengan siapa saja. Hal itulah yang membuat pertanyaan akan keberadaan "nya" muncul berulang kali.

Keraguan gue berakhir pada sebuah kesimpulan bahwa ngak mungkin kalo seumur hidup, gue memelihara pemikiran yang dasarnya cuma pengalaman sama yang terjadi berulang kali. Terlalu sempit dan terbatas, tidak sesuai dengan imajinasi gue yang melebihi logika.

Seringkali di dalam kehidupan, kejadian yang berlangsung secara terus menerus membuat kita memiliki sebuah kesan yang mendalam mengenainya. Kita semua tau bahwa kita hidup di dunia dimana integritas, kejujuran, kesetiaan, ketekunan dan hal baik lainnya telah terkorup sedemikian hebatnya. Mungkin tanpa sadar, kitalah salah satu pelakunya. Lantas, kenapa semua hal itu membuat kita menjadi seorang pesimis dalam kehidupan? Bukannya kita sedang berlari pada sebuah perlombaan dengan tujuan yang sama? Kesempurnaan.

Mungkin saja suatu hari nanti kita akan mengerti kenapa kehidupan mengajarkan begitu banyak pelajaran sulit. Karna, yaa kita sedang mengejar sesuatu yang tidak biasa kawan.


Jika kamu hari ini adalah salah satu pesimis dalam kehidupan, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri dan kamu tidak berlari seorang diri :)