Ketika aku menyadari bahwa setiap masalah merupakan proses Allah dalam mendewasakanku, hidup menjadi begitu mudah dan sederhana.
Ketika ada rekan sekerja yang menyebalkan itu artinya Bapa sedang mengajarkanku bersabar.
Ketika aku merasa begitu begitu tersakiti itu artinya Bapa sedang mengajarkanku mengasihi.
Dan begitu banyak ketika ketika dan ketika.
Responku menjadi respon yang bertolak belakang dengan bagaimana aku semestinya menjadi.
Di kala semestinya aku merasa marah, aku bisa menganggap bahwa itu merupakan sebuah kekonyolan yang dengan mudahnya membuatku tersenyum.
Di kala semestinya aku merasa tertekan, aku bisa mengganggap bahwa itu merupakan sebuah batu loncatan.
Lihat!! Sungguh kehidupan itu indah jika saja kita mau lebih banyak mencari, merenungkan dan mempraktekkan setiap bagian dari kebenaranNya.