Seringkali ketika keadaan berjalan baik dan segala sesuatunya terjadi dengan menyenangkan, target terpenuhi, impian demi impian tercapai dan kita mulai menyaksikan kebaikan Tuhan. Namun nurani saya sedikit terusik, bagaimana jika kita berada dalam keadaan sebaliknya? Apakah kita akan tetap mengucap syukur?
Sayalah saksi hidup dimana setiap detik kehidupan saya dapat saya katakan tidak lebih dari kasih karunia Tuhan. Sayalah orang yang merasa terbatas dan tidak memiliki apa-apa namun Tuhan membawa saya pada pengalaman demi pengalaman dimana saya diberkati, saya mencapai impian saya, target saya, berjalan melewati saat-saat tersulit dalam kehidupan saya dan saya tidak melihat semua terjadi karna usaha saya semata-mata. Saya yang merasa terbatas, namun Tuhanlah yang mendorong saya mencapai tempat dimana saya rindu untuk berada. Saya bukan orang yang konsisten dalam mengandalkan Tuhan, saya juga bukan orang luar biasa dengan prestasi akademis luar biasa. Begitu banyak alasan saya untuk mempercayai kemustahilan saat Tuhan menaruh mimpi-mimpi besar dalam hati saya. Sehingga pada saat Tuhan senantiasa meneguhkan mimpi-mimpi saya, maka saya menjadi kuat. Sampai detik ini saya sadar jika saya ada, semua sungguh hanya kasih karunia Tuhan yang memampukan saya menjadi siapa saya hari.
Jika saya saksikan bahwa kehidupan saya sungguh karna kasih karunia Tuhan, tidak berarti saya tidak pernah melewati masa-masa sulit ketika karakter saya, iman saya diuji oleh keadaan. Keadaan tidak selalu sempurna, namun pengharapan kita pada Tuhanlah yang pada akhirnya membawa kita mencapai kemenangan serta menjadikan kita orang yang bersyukur senantiasa.
Yes, though I walk through the [deep, sunless] valley of the shadow of death, I will fear or dread no evil, for You are with me; Your rod [to protect] and Your staff [to guide], they comfort me.
Be happy [in your faith] and rejoice and be glad-hearted continually (always)
Good or Bad, God is still
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar