Hentikan Kebiasaan Menunda


Beberapa hari yang lalu Jakarta diguyur hujan deras yang mengakibatkan tumbangnya pohon di beberapa ruas jalan utama. Anda mungkin sudah merencanakan meeting dengan client di hari tersebut, namun melihat kondisi Jakarta pada waktu itu yang sedang macet parah, mungkin Anda salah satu dari sekian banyak penduduk Jakarta yang terpaksa harus membatalkan meeting di hari tersebut.

Penundaan bisa terjadi karena faktor yang tidak dapat Anda prediksi, tapi bisa juga karena Anda memiliki kelemahan dalam manajemen waktu. Hal ini juga saya alami karena saya mudah terinterupsi oleh hal-hal lain diluar rencana saya sehingga "rencana saya hari ini" dapat menjadi "rencana saya besok". Hal ini tidak hanya membuat tingkat stress saya semakin tinggi karena To Do List yang tidak pernah habis. Kebiasaan ini juga mempengaruhi keseimbangan hidup saya karena saya tidak memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang lain karena sibuk dengan target harian saya.

How To Handle It?


Fokus
Membuat rencana kerja dapat membantu Anda. Setelah menempatkan rencana kerja Anda pada urutan prioritas, Anda harus berdisiplin untuk mengikuti jadwal kerja yang sudah Anda rencanakan. Jika memang ada hal-hal urgent, tidak ada salahnya jika sesekali Anda bersikap fleksibel dengan jadwal kerja Anda.


Minta Yang Lain Untuk Menunggu
Mintalah teman atau rekan kerja Anda untuk menunggu jika Anda sedang menyelesaikan tugas tertentu. Tidak memberikan respon bukanlah cara yang baik. Kembalilah ke pekerjaan Anda setelah memberi mereka jawaban singkat. Jangan ijinkan hal-hal remeh menginterupsi jadwal Anda. Dalam hal ini, Anda perlu menentukan prioritas Anda.

Semakin sering Anda menunda, Anda membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya Anda butuhkan.

Time is More Than Money
Waktu yang Anda habiskan tidak akan pernah dapat Anda tarik kembali. Waktu ibarat bom waktu yang akan segera habis kreditnya. Tidak ada seorangpun dari kita yang kelebihan waktu. Anda bahkan tidak dapat membeli waktu. Mari gunakan waktu dengan bijaksana. Semakin sering Anda menunda, Anda membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya Anda butuhkan.

Kesuksesan Anda ditentukan oleh kemampuan Anda dalam mengelola waktu dan sumber daya yang Anda miliki.

Saya ingat sebuah film yang berjudul "In Time" dimana setiap penduduk kota tersebut memiliki saldo yang dinamakan waktu. Saldo tersebut dipotong untuk transaksi jual beli dan mereka diwajibkan membayar untuk setiap detik yang mereka habiskan, selain untuk bekerja. Mereka harus bekerja untuk menambah saldo atau dengan cara lain, meminjam di bank. Jika saldo mereka habis, maka hidup merekapun berakhir.

Film tersebut menginspirasi saya tentang betapa berartinya kehidupan yang kita miliki. Tidak ada yang mendesak kita untuk dapat tetap hidup. Semuanya tergantung kepada diri kita sendiri, bagaimana kita mengelola waktu dan sumber daya yang kita miliki.

Anda tidak harus kehilangan sesuatu terlebih dahulu untuk dapat menghargai apa yang Anda miliki.


Semoga kita semua dapat mengembangkan kebiasaan yang lebih baik lagi di tahun ini. Semangat!