Wisdom iN LiFe Part 2

The beginning of Wisdom is: get Wisdom (skillful and godly Wisdom)! [For skillful and godly Wisdom is the principal thing.] And with all you have gotten, get understanding (discernment, comprehension, and interpretation).

GET IT!
Get = Gain = Grab = mengambil = butuh usaha/tindakan meraih.
Contoh : ambil gelas waktu mau minum. Kita tidak dapat menunggu gelas datang pada kita ketika kita membutuhkan gelas. Tapi kita tau kita butuh wadah untuk menampung air jika kita ingin minum sehingga kita harus mengeluarkan effort untuk ambil gelas sehingga bisa minum. Begitu juga dengan hikmat, pasti kita peroleh jika kita berusaha mau tau apa sih hikmat itu? Bisa dikatakan berhikmat kalo saya ambil keputusan yang seperti apa? Cari! Butuh waktu, butuh proses, tidak terburu-buru, lambat asal selamat :P

KIND OF WISDOM?
Cakap dan hikmat yang datangnya dari Tuhan adalah hal yang prinsip! Hikmat itu bukan prinsip yang kita anut yang seringkali kita bakukan sebagai aturan atau our state of mind. Benar atau salah? Sulit ditafsirkan. Maka dari hikmat yang datangnya dari Tuhanlah kita bisa tau jelas yang benar yang mana, yang semestinya yang seperti apa.

DON'T STOP
Kita bisa tau semestinya gimana, yang benernya gimana. Tapiii, Wisdom jadi sempurna when we get understanding. Kita ngak bisa pake pengertian kita sendiri untuk mendapatkan pengertian. What we have to do is ask God an ability to understand, minta Tuhan berikan kita ketajaman/kepekaan untuk dapat mengerti. Itu kenapa saya ngak pernah percaya satu solusi untuk sebuah persoalan pada setiap waktu, karna akan slalu ada pengertian yang baru dari kondisi yang berbeda-beda sekalipun masalahnya adalah sama. Kadangkala kita menerapkan solusi kemarin untuk kondisi hari ini. That's why oftenly kita musti pusink karna it donesn't work anymore! =) Mungkinkah kita berpikir bahwa "God want to teach us a new thing!" =) Saya percaya dan yakin ketika kita mendapatkan pemahaman, maka kita akan yakin terhadap jalan yang akan kita tempuh.

[Febryna Halim]

Don't ever....!

When you sell a man a book, you don’t sell him 12 ounces of paper and ink & glue - you sell him a whole new life
[C.Morley]


Im very agree with this quote. Im really love to read because it can give me a new perspective. The most important thing is to correct the wrong thoughts but not only that. By reading consistently, we can input a right perspective on our mind and it might change our action.

So, im so thanks God if someone give me book as a gift. It's be my greatest pleasure. Xoxo. Once when i got my favorite book in english version which is expensive for me in Indonesia bookstore, im feel so happy because im really want it! The title is It's Your Time by JoeL Osteen. I got it from my mom's friend when my mom's in Singapore. It's my most wanted book for this year.

What C.Morley say is exactly what came on my mind when i received that book :) SimpLe gift but u'll never think that it might could give a whoLe new LiFe for that person.

Don't ever underestimate the way of your act because it might can change someone's life =)
BIG Thanks!


[Febryna Halim]

Lomba Blog 1000 Kisah Tentang Ibu Presembahan Ungu & Chocolatos


Mama adalah penggemar coklat. Dulu waktu mama belum sakit, mama suka sekali makan coklat. Hobby ini rupanya menurun padaku. Aku juga suka sekali makan coklat. Tentu saja chocolatos yang praktis menjadi pilihanku. Coklat kesukaanku dengan dua pilihan rasa yaitu rasa coklat & coklat moka menemani hari-hari baik dan burukku. Seperti mama yang selalu ada menemani hari-hariku, demikian juga kehadiran Chocolatos dalam hidupku. Chocolatos hadir dalam bentuk yang berbeda "Mamamia Lezatos" XP~

2 tahun lalu mama divonis dokter menderita kanker usus stadium dua. Sampai tulisan ini aku buat, mama masih berjuang melawan penyakitnya. Sebagai seorang anak tentu saja hal ini membuat hatiku sedih. Ketika mama tidak ada di sisiku, hatiku pedih. Ketika beberapa minggu lalu mama harus pergi ke kota lain untuk berobat, aku rindu sekali pada mama sehingga aku memakai selimut yang biasa dipakainya. Ketika mama tidak berada di sisiku, seringkali aku memikirkan mama seperti seseorang yang sedang dimabuk cinta. Tidak bisa berpisah walau sejenak saja. Bagaimana tidak? Seumur hidupku yang sekarang sudah berumur 22 tahun, mama selalu ada di sisiku.

Jika ada yang bertanya padaku "Siapakah yang menjadi sosok inspirasi dalam hidup kamu?". Aku pasti menjawab tanpa berpikir dua kali "Tentu saja mama." Semangat mama menjadi panutan bagiku, terutama ketika aku harus melewati masa-masa sulit dalam hidupku. Perjuangan mama dalam hidup menjadi teladan bagiku sehingga membentukku yang dengan lenturnya bekerjasama dengan kehidupan yang seringkali tidak sekehendak dengan inginku. Kini aku mengerti, hanya karna kasih yang begitu dalamlah ia memiliki semangat untuk berjuang.

Sakit mama merupakan pukulan yang cukup keras bagiku. Rasa takut kehilangan sosok yang selama ini menjadi sandaranku menguasaiku begitu dalam. Namun ketakutan itu kutepis dengan membangun mimpi bersama dengan mama. Mimpiku adalah mengajak mama keliling dunia dan mewujudkan keinginan mama yang sempat diutarakannya sekilas yaitu memiliki toko roti. Setiap kali keadaan berusaha menjatuhkan aku sedemikian rupa, setiap kali rasanya aku kehilangan semangatku, aku selalu mengingat mimpi kami. Mimpi kami selalu membuatku bersemangat kembali. Demikian juga yang kuharapkan dari mama, tidak akan pernah putus asa berjuang melawan penyakitnya.

Mamaku bukan mama yang sempurna, tapi aku sangat bersyukur memiliki seorang mama seperti mama. Mama adalah ibu yang terbaik bagiku. Kadangkala kurasakan perbedaan pola pikir menjadi tembok antara aku dan mama. Ketidakmampuan mama untuk mengutarakan kerinduan hatinya membuat aku sulit memposisikan diriku sebagai seorang anak. Serba salah, kira-kira begitulah. Aku akui aku hanya dapat mencintai seorang mama dengan kasihku yang terbatas, tentu tidak dapat dibandingkan dengan pengorbanan dan kasih sayang yang telah mama limpahkan bagiku seumur hidupnya. Namun, jauh dalam lubuk hatiku mama telah mengukirkan jejak yang begitu nyata. Kasihnya adalah kasih yang tak mampu terbalaskan. Darinya aku belajar bahwa lamanya hidup tidak menjadi soal, yang menjadi soal adalah hal apa yang kamu toreh dalam kehidupan seseorang. Apakah hidupmu membawa dampak positif bagi kehidupan orang lain dan apakah yang kamu lakukan menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan orang lain? Seperti band papan atas Indonesia, Ungu yang menjadi inspirasi bagi setiap anak lewat lagunya yang berjudul “Doa untuk Ibu.”

Tidak ada kisah yang mampu kutuliskan untuk membalas kasih seorang ibu dalam hidupku, ku hanya bisa panjatkan sebaris doa dalam hari-hariku “Semoga mama sehat-sehat selalu sampai aku mampu mewujudkan mimpi kami. Amin.”

Bagaimana jika anda diwajibkan untuk membayar?

Di China, negri dimana adik perempuan saya belajar; ada sebuah kebiasaan yang menurut saya menarik. Di pusat perbelanjaan, pengunjung harus membayar untuk setiap kantong plastik yang digunakan untuk membungkus barang belanjaan mereka. Ada yang rela membayar karna mereka tidak mempersiapkan kantong dari rumah, ada juga yang memegang begitu saja belanjaan mereka dengan cueknya, dan ada juga yang membawa dari rumah sehingga mereka tidak perlu membayar.

Di Jakarta, saya temukan banyak sekali orang yang masih gengsi kalo bawa barang di tangan. Seperti di toko kami, banyak tetangga yang minta kantong plastik kecil hanya untuk sebungkus indomie. Lantas, hal ini menjadi sebuah perenungan bagi saya. Andaikan kita diwajibkan untuk membayar atas segala sesuatu yang kita telah boroskan, apakah perilaku kita akan berubah? Adalah suatu pemborosan jika sesuatu dimanfaatkan secara berlebihan, harusnya ngak perlu, sebenarnya ngak perlu, tapi karna kita belum merasakan dampaknya, kita lantas berpikir itu hal biasa. Kita masih segan mengubah perilaku kita hanya karna kita sudah terbiasa.

That's why saya pikir kita harus mengedukasi diri kita dan mulai berpikir untuk generasi mendatang. Bahkan, saya seringkali berkata pada adik saya yang masih berusia 8 tahun untuk memikirkan nasib anak cucunya nanti jika dia memboroskan energi dengan memakai listrik secara boros (tidak mematikan lampu kamar mandi). Saya mengajak dia berpikir untuk orang lain, karna... Kita tidak hidup sendiri ;)

Memberi pendidikan
Anda mungkin berpikir, minta kantong plastik meskipun hanya membeli satu indomie itu wajar. Anda mungkin berpikir saya yang terlalu aneh. Bagaimana jika anda mulai mencari tahu waktu yang diperlukan untuk mendaur ulang sebuah sampah plastik? Bayangkan saja sampah plastik yang dihasilkan hanya dari satu keluarga, dikali banyaknya keluarga di Jakarta, di Indonesia, di seluruh dunia. Edukasi diri anda dan mari berbagi dengan orang lain :) Step number one, we have to know what we're doing!

Selfless
Pendidikan tidak membuat seseorang memiliki kesadaran yang tinggi akan dampak atau akibat yang dapat dihasilkan, hanya orang yang perduli akan orang lain, sedikit memikirkan dirinya sendiri yang mampu berbalik arah, berkata "Ya, selama ini saya telah salah dan saya mau berubah untuk masa depan yang lebih baik."

Hemat janganlah disalahartikan sebagai pelit
Hemat itu tindakan saving
Saving itu memakai 1 juta untuk 1 bulan, yang sebelumnya 1 juta untuk 2 minggu itu boros
Masih berpikir hemat itu pelit?
Sekarang, udah ngak jaman!
Sekarang, boros itu pelit!
Ngak mau bagi, cuma pake sendiri!
Anak cucu teriak "Woiii, nasib gue gimana??"

Dunia memerlukan orang-orang yang lebih perduLi =)

[Febryna Halim]