One Afternoon With My LiL Brother

Orang dewasa harus mengalah sama anak kecil. Kalo orang dewasa ngak mengalah artinya orang dewasa kekanak-kanakan
Ryan Halim


My Lil bro Ryan berumur 8 tahun, tapi dia seperti memiliki pandangannya sendiri dan cenderung keras kepala. Dia tidak menerima sesuatu begitu saja tanpa proses berpikir. Saya mencoba menyelami cara berpikirnya, mencoba menemukan alasan dibalik kekurangtaatannya. Saya bukan tipe orang yang suka marah-marah dan menghakimi dengan kata-kata "Koq nakal banget sih, dll." Saya percaya selalu ada alasan dibalik perilaku seseorang. Begitu pula dengan seorang anak. Meski mereka masih kecil, mereka juga memiliki "suara" yang rindu untuk didengar. Bagaimana kita berharap untuk didengar dan dipatuhi jika kita tidak menghargai mereka.

Sore ini dia berulah dan orang rumah memarahinya. Kejadian tersebut sering terjadi, orang rumah berteriak kepada dia dan dia balas berteriak.

Saya suka sekali dengan dia. Dia manis dan enak diajak bicara. Dia bicara apa adanya dan seringkali saya bisa mendapat hal indah dari hanya sekedar berbincang ringan dengan dia. Seperti sore ini ketika dia berulah. Dia ngedumel dan saya tau jelas tidak enak sekali dimarahi, anak-anak selalu punya alasan untuk bertingkah. Mereka masih polos dan tidak mungkin merencanakan untuk melakukan hal-hal buruk. Setelah dia selesai mandi,saya manjakan dia, dia duduk di pangkuan saya. Kami ngobrol. Saya tanya ini dan itu, menjawab pertanyaan dia dengan cara lucu sehingga kami berulang kali tertawa ringan. Bertanya ini dan itu padanya dengan intonasi lembut dan kalimat bukan tuduhan, dan entah kami berbincang sampai mana ketika ia berinisiatif untuk mengambil secarik kertas agar dapat menuliskan kalimat yang katanya sulit ia katakan dan memberikannya pada saya. Sebaris kalimat yang saya tulis di atas. Ada pesan yang ingin dia sampaikan :) Dari dasar hatinya, ia rindu didengar.

Saya masih muda ketika menuliskan ini, belum menikah dan belum memiliki seorang anak. Saya hanya tau ketika kecil dan sampai sekarang, saya ingin didengar oleh mereka yang kami sebut Papa dan Mama. Entah apa sebabnya, sulit sekali mendapatkan kesempatan untuk didengar. Kalimat yang terdengar seperti kalimat-kalimat perintah, seakan-akan kami tidak pernah dewasa.

Ryan baru berumur 8 tahun dengan pemikiran yang luar biasa.
He will bLess our nation, 10-15 years from now :)
Amen!

[Febryna Halim]

0 komentar: