Bagaimana jika anda diwajibkan untuk membayar?

Di China, negri dimana adik perempuan saya belajar; ada sebuah kebiasaan yang menurut saya menarik. Di pusat perbelanjaan, pengunjung harus membayar untuk setiap kantong plastik yang digunakan untuk membungkus barang belanjaan mereka. Ada yang rela membayar karna mereka tidak mempersiapkan kantong dari rumah, ada juga yang memegang begitu saja belanjaan mereka dengan cueknya, dan ada juga yang membawa dari rumah sehingga mereka tidak perlu membayar.

Di Jakarta, saya temukan banyak sekali orang yang masih gengsi kalo bawa barang di tangan. Seperti di toko kami, banyak tetangga yang minta kantong plastik kecil hanya untuk sebungkus indomie. Lantas, hal ini menjadi sebuah perenungan bagi saya. Andaikan kita diwajibkan untuk membayar atas segala sesuatu yang kita telah boroskan, apakah perilaku kita akan berubah? Adalah suatu pemborosan jika sesuatu dimanfaatkan secara berlebihan, harusnya ngak perlu, sebenarnya ngak perlu, tapi karna kita belum merasakan dampaknya, kita lantas berpikir itu hal biasa. Kita masih segan mengubah perilaku kita hanya karna kita sudah terbiasa.

That's why saya pikir kita harus mengedukasi diri kita dan mulai berpikir untuk generasi mendatang. Bahkan, saya seringkali berkata pada adik saya yang masih berusia 8 tahun untuk memikirkan nasib anak cucunya nanti jika dia memboroskan energi dengan memakai listrik secara boros (tidak mematikan lampu kamar mandi). Saya mengajak dia berpikir untuk orang lain, karna... Kita tidak hidup sendiri ;)

Memberi pendidikan
Anda mungkin berpikir, minta kantong plastik meskipun hanya membeli satu indomie itu wajar. Anda mungkin berpikir saya yang terlalu aneh. Bagaimana jika anda mulai mencari tahu waktu yang diperlukan untuk mendaur ulang sebuah sampah plastik? Bayangkan saja sampah plastik yang dihasilkan hanya dari satu keluarga, dikali banyaknya keluarga di Jakarta, di Indonesia, di seluruh dunia. Edukasi diri anda dan mari berbagi dengan orang lain :) Step number one, we have to know what we're doing!

Selfless
Pendidikan tidak membuat seseorang memiliki kesadaran yang tinggi akan dampak atau akibat yang dapat dihasilkan, hanya orang yang perduli akan orang lain, sedikit memikirkan dirinya sendiri yang mampu berbalik arah, berkata "Ya, selama ini saya telah salah dan saya mau berubah untuk masa depan yang lebih baik."

Hemat janganlah disalahartikan sebagai pelit
Hemat itu tindakan saving
Saving itu memakai 1 juta untuk 1 bulan, yang sebelumnya 1 juta untuk 2 minggu itu boros
Masih berpikir hemat itu pelit?
Sekarang, udah ngak jaman!
Sekarang, boros itu pelit!
Ngak mau bagi, cuma pake sendiri!
Anak cucu teriak "Woiii, nasib gue gimana??"

Dunia memerlukan orang-orang yang lebih perduLi =)

[Febryna Halim]

0 komentar: