Step by Step

Sudah lama saya merencanakan untuk mengambil kursus bahasa mandarin. Namun terus tertunda, sampai akhirnya bulan ini saya mengambil langkah untuk benar-benar mengambil kursus mandarin. Saya ambil private course yang gurunya datang ke rumah. Saya cukup kaget ketika buku acuan belajar yang ditawarkan kepada saya adalah untuk kelas 5 atau 6 SD. Jadi, saya disuruh memilih mau buku kelas 5 atau 6. Dalam hati "Waduh, disamain dengan anak kelas 5/6." Namun akhirnya saya memilih yang kelas 5 karna saya sadar level belajar saya memang lumayan kalo disetarakan dengan tingkatan SD.

Susah sekali belajar bahasa mandarin, rasanya mau berputus asa. Banyak alasan bagi saya untuk berhenti belajar. Pertama, susahnya minta ampun. Kedua, susahnya ampun-ampunan. Nulisnya, bacanya, nadanya. Rasanya kalo tidak punya kemauan yang cukup kuat saya pasti akan menyerah. Lagi, saya berpikir "Kapan jagonya kalo sekarang baru mulai dari tingkatan kelas 5 SD ;P" Long way to go...

Haish.....

Dalam perjalanan di atas motor saya tiba-tiba disadarkan tentang kata "BeLajar"

1. Purpose
Yang pertama kita harus punya tujuan sehingga kita tidak mudah patah semangat atau menyerah di tengah jalan. Jika kita tidak punya tujuan yang cukup kuat, maka dijamin kita akan mudah menyerah ketika tantangan itu datang. Sesungguhnya, tantangan tidak sebanding dengan apa yang akan kita capai di masa depan. Jadi, bisa bayangkan jika kita belajar tanpa tujuan. Seperti kita melewati waktu demi waktu, pergi kesana kemari tanpa tau untuk apa. Jadinya muter-muter, ngak maju, ngak mundur. What a boring LiFe, LiFe without a purpose.

2. Process
Saya suka belajar karna saya sangat sadar saya jauh dari sempurna dan tidak akan pernah sempurna. Karna itu saya suka sekali mengatakan "Learning is a process, a journey." Selalu ada hal yang perlu kita pelajari jika kita mau terus bertumbuh. Semakin tua, semakin beranjak dewasa, seringkali kita merasa kita sudah tau banyak sehingga kita berhenti belajar. Saya juga suka mengatakan bahwa "Learning is about put your knowledge into your action." Banyak juga orang sudah tua, sudah seharusnya dewasa tapi juga masih suka bersikap seperti anak-anak. Cos they stop learning.

Kenapa orang tua seringkali dikatakan ngak nyambung sama anak-anak mereka? Cos they stop learning. Mereka terjebak dalam "masa" mereka sendiri sehingga mereka tutup mata, tidak mau tahu tentang perkembangan masa sekarang. Again... They stop learning.

Bicara proses memang panjang, namanya juga proses yah :) Untuk memulai proses, kita harus membuka mata dan menyadari titik dimana kita berada hari ini. Tapi tidak untuk melemahkan semangat kita. Untuk belajar, tidak butuh gengsi. Copot gengsi, dan sadari kalo anda memang harus memulai dari titik dimana anda berada sekarang. Or u will never learn anything =) Seperti saya yang belajar mandarin, saya sudah sadar memang ya kemampuan saya setara dengan anak SD. Sadar aja ngak cukup but we have to take action to change something. Jika saya punya gengsi yang tinggi, maka saya akan bilang "Ngak mau les ah, masaaa gue sama dengan anak kelas 5 SD?" Oh yesss, awalnya saya gengsi! But i have to realize and take action atau selamanya saya tidak akan pernah bisa bahasa mandarin.

Karna itu, setelah kita memiliki tujuan, kita juga harus memiliki mental yang benar.
Remember, realize and take action.

---------------------------

Dalam hidup, jika anda terdorong untuk menyerah...

Evaluasi kembali tujuan anda. Apakah anda memiliki tujuan yang lemah sehingga anda terdorong untuk menyerah? Suatu kali saya pernah membaca kalimat "Sukses itu kayak naik gunung, kaLo anda berhenti mendaki dan hanya puas sampai pemandangan dimana anda berada saat ini; anda tidak akan pernah menikmati pemandangan yang luar biasa indah; jauh lebih indah di puncak gunung." Think about it!

Evaluasi kembali diri anda. Apakah anda memiliki gengsi yang cukup tinggi untuk mengakui bahwa ya, anda masih butuh belajar. Atau apakah anda berhenti belajar hanya karna anda pikir anda sudah cukup. Suatu kali saya pernah mendengar seseorang berkata "Tetaplah jadi gelas yang kosong sehingga anda bisa terus diisi." But i think seharusnya adalah "Tetaplah jadi gelas yang terisi, namun tetaplah mengisi sehingga anda bisa terua berbagi dan menerima, berbagi dan menerima."

Good Luck =)
Stay hungry, stay fooLish [Steve Jobs]

By : Febryna HaLim

0 komentar: